lagi-lagi saya posting dinihari kyak gni => efek begadang nton Sprout + suasana lebaran
rencananya part selanjutnya jdi part yg terakhir. Yg mau baca silahkan ._.v
Tittle: L.O.V.E Stupid part 4
Author: ghee na chan
Cast:
·
Ryutaro Morimoto
·
Yuto Nakajima
·
Kanon Fukuda
·
Jiyoung Kang
·
Manami Oku
Genre: general, friendship, romance
Ranting:
T
Yuto
melangkahkan kakinya mengikuti Yujiro, ia sedang menikmati semilir angin pantai
di sore hari. Langit yg biru kini mulai berwarna oranye. Matahari mulai
menyembunyikan dirinya. Yuto benar2 takjub dengan pemandangan yg benar2 indah
itu. Gukkgukgukk Yujiro berlari
kencang, Yuto pun secara otomatis mengikutinya berlari. “yujiro!! Nani??!” gukkgukguk sepertinya anjing manis ini
ingin menunjukan sesuatu. Sepasang mata Yuto lalu menangkap siluet bayangan
Jiyoung bersama seorang gadis berambut coklat panjang. “yujiro!! Disini saja”
Yuto menhentikan langkahnya, kurang lebih 5 meter jarak diantara mereka.
berdasarkan analisis Yuto 2 gadis ini sedang membicarakan hal serius, ia tak
ingin mengganggunya. Tapi ia juga penasaran dengan apa yg di bicarakan 2gadis
itu. Ia memutuskan berdiri di sini menikamati angin yg sedari membuat rambutnya
terbang kesana kemari sambil berusaha membaca situasi dari 2siluet gadis
tersebut. Karna suasana yg lumayan sepi telinga Yuto masih bisa menangkap
percakapan di antara mereka.
“setelah
kalian membuangku, kini kalian memintaku untuk ikut kalian??! Enakk sekali…
sampai kapanpun aku tak sudi. Aku membencimu!!!” Jiyoung belari meninggalkan
gadis itu. Samar-samar Yuto bisa melihat Jiyoung sedang menangis. Tak lama
kemudian gadis yg sedari tadi bersama Jiyoung menyadari keberadaan Yuto
kemudian mendekatinya. Yuto sedikit ternganga gadis yg sekarang di depannya
benar-benar cantik.
“ano…
apa benar anda Nakajima-kun?” Yuto mengangguk.
“joneun
Jiyeon imnida, aku kakaknya Jiyoung”
“ehh??!!
Kakak??!!” gadis benama Jiyeon ini mengangguk.
“ada
yg mau kubicarakan padamu”
**********
“maa-chan,
pizza buatanmu benar2 oishi” puji Ryutaro.
“ehh??
Hontou??”
“un,
abis ini bikinin spageti ya”
“siap
boss”
Kanon
hanya bisa manyun melihat adegan yg menurutnya cukup romantic ini. Sejak
kedatangan gadis yg biasa di panggil maa-chan
ini, dada Kanon naik turun
. Cemburu?? Mungkin ini kata yg tepat untuk menggambarkan perasaan Kanon. Ia bahkan tak nafsu makan malam ini.
. Cemburu?? Mungkin ini kata yg tepat untuk menggambarkan perasaan Kanon. Ia bahkan tak nafsu makan malam ini.
“aku
sudah selesai makan, aku jalan-jalan di luar sebentar ya” pamit Kanon.
“ehh??!
Jalan-jalan sendirian malem-malem bahaya lho” ucap Manami.
“tenang,
gak bakalan ada yg mau gangguin cwek baka
kyak dya” JLEB jantung Kanon terasa
tertusuk pedang.
“Ryu-chan
gk boleh ngomong kayak gitu” protes Manami. Kanon tak perduli ia segera
melangkahkan kakinya keluar rumah.
***************
Jiyoung
memainkan remote control di tangannya. Sepertinya tak ada tayangan tv yg
menarik. Sedangkan Yuto pura2 sibuk mengawasi keadaan rumah di layar di
depannya. Padahal ia sibuk merangkai kata untuk menanyakan kejadian sore tadi.
“ne,
Jiyoung. Gadis yg tadi bersamamu di pantai dia kakakmu kan?” Tanya Yuto
hati-hati.
“dia
bukan kakak kandungku”
“lalu
kenapa ia menyuruhku membujukmu supaya kau mau kembali bersamany??” Yuto
langsung bertanya ke pokok pembicaraan.
“dya
Cuma ingin memanfaatkanku, aku membencinya”
“tapi
bukankan kalian berdua cukup dekat? Ia menunjukan fto masa kecil kalian berdua”
Tanya yuto menyelidik.
“ia
hanya menganggapku boneka!! 10 tahun lalu ia merayu eomma dan appa untuk
mengadopsiku kupikir ia baik namun dgan berjalannya waktu aku tahu watakny yg
sebenarnya” Jiyoung mulai menceritakan
masa lalunya. Yuto makin penasaran di buatnya.
“ia
menganggapku mainan, jika bosan bermain bersama ku ia membuangku jauh. Jika ia
membutuhkanku ia akan mencariku. Ketika eomma dan appa bercerai ia memilih ikut
eomma yg jelas2 memanfaatkan appa dan berselingkuh dengan laki-laki lain” wajah
Jiyoung mulai panas air matanya akan segera tumpah. Sekuat tenaga ia menahannya.
Mata Yuto yg menatapnya penasaran membuatnya enggan membiarkan air matanya
tumpah.
“yg benar2 membuatku membencinya, ia selalu
berbicara buruk tentangku tanpa sepengatahuanku pada appa, eomma, bahkan
teman-temanku. Ia bilang aku menjijikan lah, dan ia menyesal menjadikanku
adiknya” selesai menceritakan masa laluny yg kelam Jiyoung memilih berbaring
dan segera menarik selimutnya
menyembunyikan tangisnya yg pecah.
“gomen
membuatmu menangis” ucap Yuto penuh penyesalan.
******
Rambut
Kanon sebahu yg di hiasi pita cntik berwarna pink berantakan di tiup angin. Ia
memilih duduk di bangku taman rumah menikmati selimilir angin pantai sambil
memandangi ikan cantik yg berenang di kolam. Kejadian sore tadi cukup
membuatnya trauma, ucapan Manami membuatnya berfikir duakali. Sesekali ia
menarik nafas panjang dan membuangnya pelan berharap suasana hatinya jauh lebih
baik.
“ahh
bukankah itu ikan yg ryu tangkap tadi? Ia menempatkannya disini” ia berbicara
pada dirinya sendiri. Melihat ikan2 yg di tangkap ryu otak Kanon kembali
memutar memori tadi sore.
“bukan
kah ia sempat memegang tanganku dan bilang ‘aku suka’ ap dia mau nyatain
cintanya ke aku??” hati Kanon bimbang.
“ahh
gk mungkin ah,” seandainya Manami tak datang ia tak akan sepenasaraan ini.
“dya kan gk suka cewek kyak aku dya sukanya yg
kyak maa-chan” Manami adalah gadis yg manis dan juga cantik. Ia dan Manami
sempat sekelas ketika SMP namun ketika menginjak bangku SMA ia harus kembali ke
Italia. Dia gadis yg cukup populer, Manami dan Ryutaro cukup dekat bahkan ia
pernah mendengar Manami diam-diam menyukai Ryu. Jika mereka bersama, pasti
mereka akan menjadi pasangan yg serasi pikir kanon.Kanon terus berbicara pada
dirinya sendiri sampai akhirnya ia tertidur.
Hari
semakin malam, Ryu yg khawatir mencari Kanon keluar.
“kau
disini rupanya, maa-chan dari tdi cerewet nyariin kamu” seru ryu sambil berlari
kecil mendekati kanon.
“eh?
Tertidur, dasar baka” umpat ryu. Ia lalu ikut duduk di bangku taman.
Disampingnya Kanon terlelap, kepalanya kesana kemari karna keberatan beban. Ryu
sedikit terkikih melihatnya.
“karna
aku baik, aku akan meminjamkan sebentar bahuku” aroma stroberi rambut Kanon
membuat Ryu menelan ludah. Tangannya menggenggam jemari Kanon yg mulai
mendingin.
“ryu,,”
Kanon mengigau. Ryutaro kembali terkikih.
“ryu,
aku memang tak secantik Manami. Tapi aku menyukaimu” senyum manis merekah dari
bibir Ryu.
“benarkah
kau menyukaiku??” seolah sedang sadar Kanon mengangguk-anggukan kepalanya.
“kalau
gitu boleh cium yg ini dong” tanpa
babibu lgi Ryutaro langsung melumat bibir Kanon penuh nafsu. Tanpa sadar ada
sepasang mata yg mengawasi mereka. sebuah senyum kepuasan mengembang di
bibirnya.
Jiyoung
berlari tergesa-tergesa menuju tempat persembunyiannya. Sekitar setengah jam yg
lalu Yujiro membangukannya dari tidur lelapnya dan ia yg menuntunnya menuju
taman belakang rumah tempat dimana Kanon dan Ryu berada. Ia sudah mengetahui
semuanya, Ryu diam-diam menyukai Kanon. Berbekal fto yg di ambil dari hp-nya ia
akan menunjukannya pada Yuto. dan mengakhiri penyelidikan bodoh ini.
********
Sinar
matahari menelusup masuk ke ruangan yg bercat kuning. Kanon mulai
mengerjap-ngerjap matanya. Samar-samar Kanon melihat wajah Ryutaro yg hanya
berjarak 5 cm dari wajahnya. Tangannya mendekap kanon erat. Benar-benar mimpi
yg indah pikir Kanon. Sampai akhirnya ia sadar ini bukan mimpi. Wajah Kanon
memerah, ia mendorong tubuh Ryu dgan keras. Bruukk tubuh Ryutaro benar-benar
terjatuh dilantai.
“arrghh…”
Ryutaro mengerang kesakitan ketika pelipisnya mulai membengkak karna menabrak
lantai.
“a…
apa yg kau la…. kukan disini??” Tanya Kanon kaget. Ia masih bingung apa yg
sebenarnya terjadi.
“kau
yg memintaku untuk tinggal, apa kau tak ingat??” Kanon menggeleng. Ryu bangkit
lalu duduk disamping ranjang.
“ahh….
Jadi kau tak ingat apa yg kita lakukan semalam?? Kau melakukannya dgan baik”
goda Ryu.
“a…
apa mak…. Maksudmu??” Kanon terlihat panic. Ia mencoba memastikan tak ada yg
aneh dari tubuhnya.
“ahh….
Kau benar-benar tak ingat?? Baiklah aku akan membuatmu kembali mengingatnya” tatapan
Ryu menjadi tatapan nakal, Kanon semakin panic.
“jangan
bercanda!!!!” Kanon kembali mendorong Ryutaro dengan keras ia merasa terancam. Brrukk
kali ini tubuh Ryutaro tak menabrak lantai namun rak buku kecil dan membuat
beberapa buku jatuh ke lantai bahkan mengenai Ryutaro.
“kau
gila!!! Aku hanya bercanda!!! Mana mungkin aku melakukannya!!!” teriak ryu
kesal.
“apa
yg terjadi!!!!?? Ryu-chan kau baik-baik saja??” Manami tiba-tiba masuk ke kamar
Kanon. Mungkin mereka terlalu berisik sampai Manami mendengar keributan yg
terjadi.
“ikou…”
manami mulai memapah Ryutaro.
“pelipismu
bengkak biar aku obati, sekalian bersihin luka di kakimu”
“maa-chan
kau benar-benar baik hati” lagi-lagi hati kanon terbakar melihat kedekatan di
antara mereka.
***
Jiyoung
melepaskan handuk yg sedari tadi membungkus badannya. Lalu bergabung berendam
bersama Kanon yg sudah mendahuluinya.
“eonni,
kpan kau pulang??” seru Kanon kaget.
“baru
aja nyampe, buat ngilangin capek berendam dh” jawab Jiyoung sambil memainkan
gelembung-gelembung hangat, yg muncul di permukaan air. Kanon kembali sibuk
dengan aktivitasnya. Ia kembali berenang kesana kemari, sesekali ia melihat ke
jendela, sepertinnya ia menantikan sesuatu. Kolam pemandian air panas yg cukup
besar ini memang di desain memiliki jendela kaca besar yg menghadap keluar.
Dari sini kita bisa melihat langsung gerbang rumah. Dari luar kita tak bisa
melihat kedalam tentunya. Kolam pemandian ini juga tak beratap kita bisa
melihat indahnya langit biru, bintang malam tau yg lainnya. ada dua ruang kolam
pemandian disini. Khusus perempuan, dan khusus laki2 tepat di samping kolam
pemandian perempuan. Masing2 ruangan terdapat 2 kolam, yg satu untuk air hangat
dan yg satu untuk membilas dan berganti pakaian. Ada air mancur kecil dan
beberapa tanaman bamboo muda.
“ahhh….”
Seru kanon. Jiyoung yg penasaran ikut menepi pi pinggir kolam.
“dya
dari mana??”
“mengantar
maa-chan ke bandara”
“Kau
menyukainya ya??” Kanon mengangguk pelan.
“semenjak
kejadian di kebun kemarin, jantungku berdegup dgan cepat, padahal dulu aku
benar2 membencinya, tapi dy menyukai maa-chan”
“kau
salah, ryu menyukaimu kok”
“eh??!!”
“akan ku tunjukan kau sesuatu” Jiyoung
berenang ke tepian. Mengambil ponsel yg sedari di bibir kolam
“lihat
ini” seketika mata Kanon membulat.
Tbc
0 komentar:
Posting Komentar