Title: Stawberry shortcake
Cast: Chinen Yuri, Arioka Daiki
Genre: general
Disclaimer: This story is pure made by me.
*inspired by Smileage song Thank ou Crème Brulee
Summary: Apa yang kau lakukan saat patah hati? Chinen baru saja patah hati. Daiki membawanya kesebeah cafe yang memesan banyak makanan manis. Bagi lelaki itu itu mengobati pahitnya patah hati paling pas dengan makanan manis.
Daiki memasuki Jhonny’s
Jimusho dengan santai. Ia tahu pasti hari ini ruang latihan tak terlalu
ramai. Tapi ia tetap memutuskan untuk datang toh hari ini tak libur. Meskipun
ia harus berlatih sendiri di ruangan itu tak masalah baginnya. Tempat itu
begitu nyaman membuatnya merasa betah. Tempat dimana canda, tawa, keringat, dan
air mata mereka rasakan bersama. Dan lagi tak ada hal yg ingin dia kerjakan di
rumah. Meskipun benar-benar tak ada orang di tempat itu. Paling tidak ia bisa
mencari inspirasi dan menulis lagu baru. Ia menaiki escalator menuju lantai 2.
Kemudian menuju ruangan yg biasa mereka jadikan basecamp.
“aree . . .” benar-benar sunyi ruangan itu. Hanya ada Chinen
yg sedang sibuk melihat kearah luar jendela. Chinen menyadari kehadiran Daiki
tapi ia tak merespon sibuk melihat kota dari jendela. Daiki melepaskan
sepatunya lalu meletakannya dirak. Kemudian melepaskan jaket dan topi fedora
hitamnya lalu menggantungnya. Lalu melepaskan tas selempang kulitnya dan
melemparnya menuju sofa merah tepat di depan pintu masuk. Dibukanya lemari es
tepat disebelah kiri ruangan diambilnya sembungkus Pocky rasa Stroberi. Setelah
itu bergabung bersama Chinen yg masih sibuk dengan duniannya.
“ku pikir kau lebih memilih tidur di rumah hari ini dari
pada datang” Daiki memulai pembicaraan.
“aku habis dari suatu tempat, trus dari pada pulang dulu
mending kesini. Aku butuh teman bicara” terang Chinen.
“Ehhh!! Jarang-jarang Chinen mau curhat, nani?? Nani?? Kau
bertengkar lagi sama Yama-chan??” Chinen menggeleng.
“nee, kau pernah merasakan kataomoi???” Chinen menatap Daiki
lekat-lekat. Daiki mendadak berhenti
mengunyah Pockynya.
JJJ
Chinen melihat sekelilingnya bingung. Daiki sibuk memesan
makanan pada pelayan. Chinen ingat betul Daiki pernah beberapa kali mengajaknya
makan disini. Sweets café di depan stasiun Akihabara. Seperti namanya café ini
terkenal dengan kue-kuenya yg manis. Daiki menyenggol lengan Chinen.
“mau makan apa??” tanyannya.
“ahh ngikut aja deh” Daiki mengerti ia pun memesan makanan
sama persis seperti miliknya. Setelah pelayan itu meninggalkan mereka Chinen
mulai berbicara.
“nee Daichan, kenapa kau mengajakku kesini?” Tanya Chinen menyelidik.
“kau sedang patah hati kan??” tak ada jawaban dari Chinen,
ia hanya menundukan kepalanya lemas.
“makanya aku ngajakin kamu kesini, di tempat ini aku
biasanya mengobati sakit hatiku” terang Daiki, Chinen menatap Daiki penasaran.
“gomatase shimashita” Dua pelayan wanita datang dengan
nampan berisi makanan pesanan mereka.
“2 Banana Roll, 2 Strawberry Shortcake, 2 Puding, dan 2 Milk
Tea” pelayan berambut Hitam sebahu ini kembali mengulang pesanan mereka sambil
meletakannya ke meja, begitu juga pelayan yg satu lagi. Chinen
mengerjap-ngerjap matanya tak percaya. Jarang-jarang ia memakan 2 jenis cake
sekaligus ditambah Puding dan Milk Tea. Chinen mengelus-elus perutnya, ia agak
menyesal tak memesan makanannya sendiri. Porsi makan Daiki memang lebih besar
darinya.
“itadakimasu” keduanya mulai memakan makanan mereka Daiki
memilih memakan Banana Roll-nya dahulu sedangkan Chinen memilih Stawberry
Shortcake.
“nee, jadi kau benar-benar menyerah??” Chinen mengangguk
lemat mulutnya masih mengemut garpu cakenya.
“aku sudah mengatakannya, tapi dia menolakku. Sudah punya
seseorang yg special katanya” Chinen meletakan garpunya di piring kecil itu. Pandangannya
menerawang entah kemana. Gadis itu, Ia tak menyangka gadis itu tak menerima
cintanya. Perlakuan gadis itu padanya membuat Chinen yakin gadis itu
menyukainya juga. Tapi ternyata sebaliknya. Daiki memandangi Chinen Kasihan. Ia
mengambil piring berisi Strawberry Shortcake-nya. Menganti menu makanannya.
Jemari Daiki mulai menyedok cake menggunakan garpu kuennya. Ia mengambil
potongan kue yg dilumuri krim tebal.
“kau tahu, waktu aku makan kue ini. Mendadak wajahnya terlintas
di kepalaku. Wajahnya yg manis, perasaan hangat waktu kita berbicara, atau
caranya tersenyum. Manisnya jatuh cinta bahkan lebih manis daripada ini” Daiki
tersenyum simpul. Daiki lalu menyomot Strawberry dan memasukannya kedalam
mulutnya. Tiba-tiba raut wajahnya berubah masam. Chinen tahu pasrti
Strawberry-nya asam.
“uwwaaa, asemm banget” ekspresi Daiki membuat Chinen
terkikih.
“ahh rasa Srawberry ini mengingatkanku waktu di tolak. Tapi tak
apa dengan lanjut memakan cake ini rasa asamnya hilang”
“kau tahu maksudku kan??” Chinen terlihat bingung.
“Ehhh?? Chotto” Chinen berpikir sejenak.
“etto, jadi maksud Daichan, kalo aku jatuh cinta lagi aku
bisa sepenuhnya ngelupain patah hati ini”
“Sou, tapi nggak harus sih. Kamu bisa ngelakuin hal-hal yg
bikin kamu seneng shoping kek, makan kek, tidur juga bisa. Pokoknyya lakuin
hal-hal yg bikin kamu bahagia”
“Souka”
“ah iya, ini kali pertamanya kamu cerita kamu lagi patah
hati. Ehem ehem Hatsukoi desu ka??” Daiki mencolek Chinen nakal. Chinen
tersenyum malu.
“ahh Souu, jangan kapok jatuh cinta ya. Suatu saat pasti
kamu bisa bertemu sama gadis yg di takdirkan untukmu” Chinen mengangguk
mengerti. Dengan semangat ia mengambil stroberi shortcakenya, kemudian
menusukan garpunya pada buah berwarna merah itu lalu memasukan ke mulutnya.
“eh, stroberiku manis. Gimana dong?” komentar Chinen.
uhukkk
Minuman yang Daiki minum menyembur keluar. Bergegas ia
mengamit tisu mengelap mulutnya yang basah.
Seumur-umur ia makan disini ia selalu mendapatkan Stroberi yang asam.
Sekarang ia bingung apa yang harus ia katakan kepada Chinen. Lelaki mungil itu
tersenyum, paham sobatnya itu sedang mencari kata-kata yang pas untuk
menghiburnya kembali.
“tapi aku senang Dai-chan menghiburku seperti ini. Meskipun
Filosofi Stroberi Shortcakemu gagal”.
Daiki meringis pahit mendengarnya. Kemudian ia kembali
melahap kuenya. Ia berharap manisnya krim kue ini membuat pahitnya filosofinya
yang gagal hilang. Tapi ia merasa lega, kawan kecilnya itu sudah lebih ceria
sekarang.
~owari~
#NulisRandom2017 #Day15