ghee na chan. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Precious Live (2/?)




Title : Precious Live
Cast : Yabu Kouta, Kanon Fukuda, Morimoto Shintaro, Yamamoto Maika, Sayumi Mishichige
Genre : sadly, romance, family
Rating : General
Length :
Languange : Indonesia
Sumarry: ‘hidup’ satu kata yg cukup sederhana namun penuh makna. Jika kau hidup kau bisa melakukan hal-hal baru. Kau bisa menemukan orang yg tuhan pilih mendampingimu. Kau bisa meraih semua impianmu. Kau bisa merasa kesal, marah, dan juga sakit. Jika kau hidup.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

日本語勉強しましょう

sebagai seorang pembelajar bahasa jepang kali ini aku bakal kasih tahu situss2 yg bermanfaat buat yg pengen belajar bahasa jepang
buat pecinta jejepangan pasti pengen tahu lebih banyak tentang bahasa jepang kan
paling nggak ngerti apa yg mereka omongin
tauk hirgana, kana, ataupun kanji meskipun sedikit


NIHONGO e な menurutku situs ini bener-bene bermanfaat bagi para pembelajar bahasa jepang
gimana nggak? di NIHONGO e な berisi situs2 bemanfaat buat belajar bahasa jepang
dari belajar huruf, menulis. kosakata, dll



pokoknya gudangnya situs2 pembelajaran bahasa jepang yg bermanfaat dh
nggak percaya?? buruan deh capcus kesini

ada juga tanoshiijapanese 
disini kita belajar kanji sesuai dengan buku yg gunain para pembelajar bahasa jepang kyak di PT gitu lho
asyik kan kita juga bakal di ajari kakikatanya kok
yg nggak tauk kakikata, biar saya jelaskan jadi dalam menulis kanji itu nggak boleh sembarang coret ada urutanya, nulis kanji itu nggak boleh asal-asalan lho


kalo dah belajar waktunya latian


ahh iya nggak cuma belajar kanji, yg belum lancar hiragana atupun kana juga bisa
langsung aja kesini

okee ini situ terakhir yg aku rekomendasiin
yg ini bener-bener kuekomedasiin yg bener-bener baru pertama belajar bahasa jepang
pokoknya cocok banget dh buat pemula
japanese-language.aiyori.org

disini kita bener diajarin dari awal mengenal huruf jepang dilengkapi tips2 buat mempermudah menghafalkan

mau memperdalam kosakata?? ada
menyimak?? ada
kanji?? ada juga dong pokoknya lengkap dh
yg aku suka dari situsini selain maskotnya imut, materinya bener2 disesuaikan buat pemula apalagi di lengkapi tips2 yg bermanfaat
ahh sudahlah monggo mampir aja  kesini

sekian dulu ya jya . . .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Okaerinasai . . .


akhirnya kelar juga fanfic pesenan yg tahunan tak terurus maap ya lama 
selamat menikmati semoga nggak megecewakan 






Title : Okaerinasai  . . .
Cast : Yamada Ryosuke X Arima Sachii (oc)

Genre : romance

Rating : General

Length :

Languange : Indonesia
 



Langit begitu cerah. Cahaya ke emasan menghiasi langit. Gadis itu sejenak melihat keluar jendela. Pandangannya menerawang jauh keangkasa. Terhipnotis oleh indahnya warna warni langit. Ia tebuai dengan suasana sore itu. Tubuhnya juga sudah penat. Seharian menerima materi-materi di sekolah dan di lanjutkan di tempat les. Tapi mau bagaimana lagi, tahun ini adalah tahun ke-3nya di sekolah menengah atas. Ini bukan saatnya bersantai. Terlebih melanjutkan pendidikanya di Toudai adalah mimpinya. Mungkin itu sesuatu yg berat, tapi ia siap. Siap bertempur untuk menggapai mimpinya.
“sachan!!” panggil Natsu sambil mengoyang-goyangkan bahunya.
“ehh?! Dah kelar yah” Sachi akhirnya sadar dari lamunan panjangnya. Suasana kelas benar-benar sepi sekarang. Hanya ada dirinya dan Natsu saja.
“dasar kau ini, aku duluan ya. Okasan bisa ngomel kalo aku nggak cepet balik. Jya mata ashita” belum sempat menjawab Natsu sudah hilang. Sachi mengambil nafas pelan. Teman-temannya sibuk tak ada yg bisa menemaninya makan malam ini.
“ahh sudah gelap” Sachi sadar waktunya sangat berharga ia bergegas membereskan bukunya lalu keluar dari kelas.

***

“irashaimase” sambutnya hangat. Senyumnya merekah, manis senyumnya benar-benar manis. Kulitnya putih kekuningan. Rambutnya di cat kecoklatan. Pria ini tak begitu tinggi, tingginya hanya berkisar 165 cm. wajahnya bisa di kategorikan rupawan, belum lagi charisma yg dimilikinya. Pengunjung cafe kecil ini betah berada disini. 
Sachi itu memilih duduk di meja pojok ruangan. tempat yg cukup nyaman karna jauh dari pelanggn yg datang beramai-ramai. Ia menyukai tempat sepi.
“douzo” ucapnya sambil menyerahkan menu.
“omurice sama milk tea ya” putusnya tanpa memeriksa lembaran-lembaran menu terlebih dahulu. Ia lalu membuka tas sekolahnya mengambil beberapa buah bukunya. Bermaksud membaca materi yg baru ia dapatkan.
“haik, kashikomarimashita” tak ingin mengganggu pria ini segera ke dapur.
Ia lalu meracik pesanan pelanggan. dengan tangannya sendiri. Tak butuh waktu lama ia selesai membuat segelas milk tea dan sepiring omurice untuk pelanggan. Sebelum menantarnya, ia mengambil piring kecil lalu memenuhinya dengan kue-kue yg terbalut krim manis menggoda.
“ahh, gadis itu masih dingin dan serius seperti biasa ya.” Ucap rekan kerjanya. Yamada tersenyum tipis. Gadis itu memang serius dengan buku-bukunya. Auranya mengatakan ia tak ingin diganggu. Padahal café tempat untuk bersantai sejenak, menikmati segelas kopi atau teh ditemani makanan kecil pengganjal perut. Tanpa menjawab Yamada bergegas mengantarkan pesanan.
“douzo . . .”Yamada meletakannya dengan lembut.
“etto, maaf aku nggak pesen ini ya” ucap gadis ini sambil menunjuk piring kecil berisi kue.
“kebetulan hari ini, café kami membagikan kue gratis untuk para pengunjung” jawab pria ini bohong.
“ahh sou, arigatou ne” gadis ini tersenyum senang ia langsung menyeruput minumannya. Yamada langsung kembali ke tempat. Melaksanakan tugasnya yg lain.

***

“arghhh . . .” seru Sachi frustasi. Ia menggaruk-garuk kepalanya yg sama sekali tak gatal. Sudah berulang kali ia mengobrak abrik tas sekolahnya. Namun ia tak menemukan buku yg berisi ringkasan pelajaran miliknya. Padahal buku itu sangat berharga baginya. Ia tak perlu membuka kembali buku-bukunya yg tebal. Hanya dengan sebuah buku ia belajar dengan praktis. Biasanya setelah pelajaran usai ia segera meringkasnya di buku itu. Merasa putus asa ia memutuskan berbaring di ranjangnya yg sudah dipenuhi barang-barangnya. Kamarnya benar-benar seperti kamar pecah. Sachi benar-benar tak tahu harus mencari dimana lagi.
Tingtong
Seseorang memencet bel rumahnya. Sachi bergegas turun karna ia satu-satunya orang di rumah.
“ahh Haik”
“Konbawa Yamada desu, aku mau ngembaliin buku milik Arima-san yg ketinggalan” Sachi kaget. Jangan-jangan itu bukunya. Ia bergegas membukakan pintu. Dan benar saja buku itu. Buku yg dipegang pria itu, buku ringkasan miliknya. Sampulnya coklat ada namanya dan juga data-data lain termasuk alamat rumahnya  untuk berjaga-jaga bila hilang. Tanpa babibu lagi Sachi langsung merebut buku itu dari tangan pria bernama Yamada itu. Senyumnya merekah lebar. Ia langsung menyalami Yamada berterimakasih. Lalu menciumi bukunya sendiri. Kemudian menggoyangkan tubuhnya kesana kemari sambil melakukan lompatan kecil. Ia terlalu senang sampai lupa ada orang yg baru ia temui di hadapannya. Sampai akhirnya tawa Yamada menyadarkannya.
“haha kau ternyata lucu juga ya, padahal biasanya kau selalu terlihat serius” wajah Sachi memerah.
“eh??! Kenapa kau tahu?” Sachi terlihat bingung. Bukannya ini pertama kali ia bertemu dengannya.
“doumo, Yamada Ryosuke tomoshimasu. Aku kerja di palace café tiap malam kau makan di situ kan” Sachi mengangguk-angguk. Pantas ia merasa tak asing dengan wajahnya.
“ahh atashi wa Arima Sachi desu, panggil saja Sachi Yoroshiku. Ahh mau masuk minum teh sebentar. Yamada-kun sudah jauh-jauh datang kesini” tanpa menunggu jawab Yamada sachi langsung menggeret Yamada masuk. Yamada menurut senyumnya merekah lebar. Gadis ini tak seperti yg selama ini ia bayangkan.
               
***

Langit sore memerah seperti biasa. Dedaunan dengan warna senada berguguran tertiup angin. Sachi merapatkan jaketnya. Udara akhir-akhir ini semakin dingin. Ia menjinjing tas kain berisi buku-buku yg baru ia pinjam dari perpustakaan. Sebelum pulang ke rumah ia mampir ke tempat biasa untuk sekedar mengisi perutnya yg kosong. Mau bagaimana lagi ibunya belum pulang dari kantor. Tak ada makan malam dirumah. Terlebih Sachi tak begitu akrab dengan dapur.
“irashaimase” Yamada menyambut pelanggan hangat seperti biasa. Sachi memilih duduk di meja nomor 8 seperti biasa. Yamada tersenyum melihatnya. Lalu Yamada menyusul di belakang.
“hime-sama douzou” ucap Yamada sambil menyerahkan menu. Sachi berusaha menyembunyikan rasa gugupnya. Pria ini belum genap sebulan dikenalnya. Namun tingkahnya selalu membuat dadanya bergetar. Padahal sudah berulang kali ia meminta Yamada untuk tak memanggilnya dengan panggilan aneh seperti itu.
“kayak biasa” kata Sachi sok dingin. Seperti biasa ia tak memeriksa menu terlebih dahulu. Lalu sibuk mengobrak abrik tas jinjingnya. Yamada pergi ke dapur tanpa protes seperti biasa. Namun ekspresi wajahnya membuatnya ingin tertawa. Sachi yakin Yamada kesal terhadap sikapnya tadi. Ia tersenyum geli melihatnya. Entah kenapa semenjak mengenal Yamada Dunianya mulai berubah. Ia rasa ada yg berbeda semenjak mengenal pria tampat itu. Ia semakin ceria, semua pelajaran yg membosankan berubah menjadi menyenangkan. Meskipun akhir-akhir ini waktu belajarnya tersita. Karena mendadak wajah manis Yamada muncul dibenaknya. Sachi sadar kebiasan ini bisa membuat mimpinya menjauh karna ia tak fokuss belajar. Tapi mau bagaimana lagi café ini tempat makan favoritnya. Selain rasanya enak, ramah dengan isi dompetnya ditambah pelayan super hangat dan tampan seperti Yamada.
“Sachi sadar waktumu nggak banyak” Sachi menepuk-nepuk pipinya pelan. Berusaha menyadarkannya dari lamunan panjangnya. Ia lalu membuka buku ringkasannya, hendak membaca beberapa materi pelajaran social. Sachi memang paling buruk dalam pelajaran sosial. Dengan membaca kembali materi membantunya mengingat materi.
“serius amat belajar” goda Yamada. Sachi yg baru selesai membaca 1 paragraf kaget hampir jatuh dari kursinya. Yamada terkikih sambil meletakan pesanan di meja.
“week, biarin” ucap Sachi sambil menjulurkan lidahnya.
“nee, kau pasti butuh hiburan. Ini buat kamu.” Sachi memenggang boneka beruang itu senang.
“arigatou . . .”  Senyumnya merekah lebar, memeluk boneka berbulu lembut itu.
“nee, Sachan mau kan jadi pacarku? ” tanya Yamada pelan. Sachi terlihat kaget, semburat merah menghiasi wajahnya. Yamada menatapnya intens, Sachi yakin wajahnya benar-benar merah sekarang. Tanpa berpikir panjang Sachi mengulum senyum sambil mengangguk lembut.

***
               

Sachi memelototi kertas yg di pegangnya. Menggigit  bibirnya tak percaya. Nilainya turun, Gawat. Ia yakin ibunya pasti akan mengomelinya. Arghh padahal ia ingin menikmati segelas teh hangat dengan kue-kue manis sore ini. Ia lalu duduk dibangkunya dengan tenang. Otaknya berpikir keras. Mencoba mencari sumber pencerahan. Kenapa semua ini terjadi. Sachi rasa karna akhir-akhir ini dirinya kurang kosentrasi dalam belajar. Mendadak wajah Yamada terlintas di benaknya.  Semburat kemerahan menghias pipinya. Lalu dengan cepat ia menggelengkan kepalanya lalu menepuk pipinya pelan. Sekarang bukan waktunya untuk melamun. Ahh tunggu, ini dia penyebabnya. Ia meremas kertas yg ia pegang. Uh rasanya ingin meluapkan semua yg ada di hatinya. Kenapa semua ini terjadi padanya. Baru sehari lalu ia dan Yamada resmi berpacaran. Sachi sadar ini bukan waktunya untuk jatuh cinta. Tapi bagaimana lagi ia sudah terjangkit virus itu. ia terlanjur menyukai pria itu. dan rasa kasmaran itu yg kadang membuat ia melupakan pelajarannya.

Langit senja memerah seperti biasa. Sachi berjalan lunglai menyusuri jalanan. Hari ini ia benar-benar kacau bahkan materi yg ia terima di tempat les tadi tak ada yg mesuk ke otaknya satu pun. Langkahnya mengantarnya ke tempat biasa. Yamada terlihat sumringah melihat Sachi datang. Buru-buru ia menyambutnya dengan hangat.
“irashaimase, hime-sama” sambutnya dengan senyum yg mengembang manis di wajahnya. Sachi merasa dadanya semakin sesak.
“jangan panggil aku kayak gitu”
“aa . . . hari ini sepertinya hime-sama harus menikmati kue-kue manis buatan saya sendiri”
“sudah kubilang jangan panggil aku kayak gitu!!” bentak Sachi. Mendadak suasana hening.
“nilaiku turun, aku mau kita sampai disini” kalimat itu adalah kalimat terakihir yg Sachi ucapakan sebelum pergi. Gadis itu sadar apa yg dilakukannya meskipun ia masing sangat menyukai Yamada. Namun ia pikir ia tak bisa melanjutkan hubungan ini. Ia belum bisa menyeimbangkan antara cinta dan sekolah. Jadi Sachi pikir lebih baik sampai disini. Walapun hatinya benar-benar remuk sekarang.

***

Hari-hari berlalu dengan cepat. Sachi memandangi langit yg mulai gelap. Biasanya ia menghabiskan waktu sore di café. Kini ia duduk menghadap beja belajarnya yg penuh dengan buku-buku tebal. Sudah 3 hari berlalu Yamada tak memprotes putus sepihak. Ya mungkin ia sudah menemukan gadis lain. Atau jangan-jangan selama ini memang ia tak serius dengannya. Ahh sudahlah Sachi tak mau memikirkannya lagi. Ia tak mau waktunya tersita lagi.
“Sachan! Kau pesan kue ya?” Tanya ibunya dari luar kamar. Ia sudah pulang kerja rupanya. Merasa penasaran Sachi keluar dari kamar.
“ahh nggak kok”
“tapi ini ada di depan rumah waktu Kachan mau masuk” DEG itu kan dari café tempat Yamada bekerja.
“ahh, paling dari temenku ambil aja Sachi kenyang” meskipun rindu rasa manis kue-kue lucu itu. tapi Sachi menahan diri. Ia tak mau pikirannya melayang memikirkan pria itu. ia hanya ingin focus belajar. Ibunya mengerti lalu bergegas menuju dapur.
“ahh ini ada surat untukmu” Sachi terihat bingung dan juga penasaran apa isi surat ini. Ia kembali kekamarnya. Lalu duduk diranjangnya. Ia mulai membuka surat yg di lapisi amplop berwarna cream itu. sejenak Sachi merasa takjub melihat tulisan tangan mantan kekasihnya. Cantik dan rapi.

Untuk  Sachi
Gimana kabarmu? Pasti sibuk belajar kayak biasa ya. Nee, tahu nggak apa yg bikin aku jatuh cinta sama kamu? Emm aku rasa sikapmu yg selalu serius dengan bukumu itu. hahaha kau benar-benar berjuang untuk mimpimu ya. Jangan terlalu serius dengan buku-buku tebalmu. Kadang kau juga harus sejenak menikmati waktu luangmu. Sambil nikmatin kue yg kubuat. Makan yg banyak kau butuh banyak energy untuk terbang menuju mimpimu. Aku yakin kok Sachi bisa. Sachi wa boku no ojousama dakara. Aku percaya Tuan Putriku akan kembali ke istananya. Jya, mata aimashou.

Kedua bola mata gadis ini berbinar. Darahnya berdesir lembut. Ia pikir pria itu sudah membencinya. Tanpa pikir panjang ia segera pergi ke dapur. Menyambar kue bebalut cream putih lembut dengan stroberi segar diatasnya. Ibunya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti. Kelakuan anak perempuan satu-satunya ini. Sachi memasukan sepotong kecil kue itu kedalam mulutnya. Lembut dan manis, kedua sudut bibirnya tertarik. Rasa ini selalu membuat gadis ini lupa hal-hal yg melelahkan yg selama ini ia alami. Rasa yg membuat semangatnya kembali. Rasa selalu yg membuat lengkungan senyum menghias bibirnya.
“sachan??! Kenapa kau tiba-tiba menangis seperti itu??”
“ehh” jemarinya meraba pipinya yg sudah basah. Lalu ia hapus cairan bening yg membasahi pipinya itu. namun nihil, pipinya makin basah. Sang Ibu terlihat bingung. Ia hanya bisa mencoba menenangkan anak kesayangannya ini.

***

Semilir angin segar menerbangkan rambut hitam gadis itu. senyumnya merekah lebar melihat jalanan yg berwarna pink. Aroma khas bunga sakura merebak di udara. Kedua kakinya melangkah lembut menyusuri jalanan kecil. Langkahnya lalu terhenti didepan bangunan bergaya eropa. ‘palace’ tulisan itu terpampang indah didepan tempat itu. lagi-lagi ia tersenyum. Jemari tangannya lalu membuka pintu kaca itu.
“irasha . . .” wajah pria itu terlihat kaget melihat siapa yg datang.
“ah okaerinasai oujousama” seulas senyuman lembut ikut menyambut tuan putrinya pulang. Mendadak raut wajah gadis itu berubah. Tak ada senyuman yg sedari tadi menghias wajahnya. Ia bergegas duduk di meja kesayanganya.
“hai dozou” seperti biasa pria ini memberikan buku menu. Namun gadis ini tak menyentuhnya. Pria ini tersenyum simpul.
“ah omurice dan milk tea kan?”
“ah iie” wajah pria ini terlihat sedih.
“buatkan kue yg enak untuk tuan putrimu ya” senyum itu akhirnya kembali. Senyum pria ini pun, merekah lebar. Meluapkan kebahagiaan yg sedang meluap dalam dirinya. Akhirnya tuan putrinya kembali. Dan ia tak ingin melepasnya lagi.
~owari~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Holla hisashiburi desu ne
banyak hal yg terjadi sampe aku nggak pernah update ini blog
dari lebaran yg menyibukan sampai casan laptop ketinggalan di rumah
dan baru kemarin nyampe kosan u,u
dan hasilnya aku nggak bisa ngapa-ngapain
aku juga pengin minta maaf sama seseorang yg req fanfic ke aku dan belum ku upload
padahal janji lebaran kemarin u,u

uhhh seperinya aku mengalami banyak kemuduran
ipk turun u.u
padahal semester ini ngincer beasiswa
dan juga dalam menulis 
aaaa pokoknya aku harus jadi lebih baik

ngomong-ngomong tadi barusan habis mampir ke perpustakaan kampus
numpang donlot single baru hsj
terus ngeliat bocah sd masih pake seragam pramuka
yg kemungkinan besar anaknya bapak2 yg keja disitu ikut mainan komputer
tauk apa yg ia buka
ohno dia streamingan sinetron abal-abal yg emang lagi booming dikalangan pencinta sinetron
sinetron yg mengisahkan cinta terlarang 2 antara manusia sama vampir
 aku bukan termasuk haters sinetron itu sih
temenku sendiri suka banget sama sinetronnya malah
katanya 'so sweet banget mereka'
tapi sinetron macam itu harusnya bukan jadi tontonan bocah
adegannya dan ceritanya terlalu buat anak kecil
semuanya cuma tentang cinta-cintaan
apa jadinya mereka nanti

ahhh sudahlah sekian dan terimakasih (?)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS