Tittle: L.O.V.E Stupid part 2
Author: ghee na chan
Cast:
·
Ryutaro Morimoto
·
Yuto Nakajima
·
Kanon Fukuda
·
Jiyoung Kang
Genre: general, friendship, romance
Ranting:
T
Theme
song: M signal – I don’t know
Matahari
tlah menampakan dirinya. Ke-4 remaja ini sibuk membersihkan rumah yg bisa di
bilang cukup luas ini. Jiyoung kebagian
tugas menyapu, ryu mengepel, Yuto membersihkan kaca, dan Kanon menyirami
tanaman. Untuk baju mereka mencucinya sendiri-sendiri. Setelah selesai menyapu
Jiyoung bergegas menuju dapur. Ia harus memasak, di antara mereka ber-4 memang
Jiyoung yg paling pandai memasak.
“kya..
yuto-kun kau mengganggu pekerjaanku!!” teriak kanon. Sedari tadi Yuto memang
menganggunya. Selang air yg di gunakan untuk menyiram tanaman di pakai untuk
menyiram kanon.
“Yuto-kun
hentikan!!” Kanon berlari menghindari Yuto. Pemandangan yg cukup buruk untuk
Jiyoung. Dapur memang di buat berhadapan langsung dengan Halaman. Rona bahagia
dari Yuto membuat hatinnya terbakar. Ia juga ingin membuat Yuto tertawa lepas
seperti itu.
“ehemm,
nasinya gosong tuh” ryu mengagetkan jiyoung. Dan benar saja nasi yg sedang gi
goreng jiyoung hampir gosong.
“ahh”
Jiyoung segera membolak balik nasinya. Ryutaro duduk di meja makan, ia menatap
gadis di depanny.
“kau
menyukai yu-chan yah” Tanya ryu tiba-tiba. Wajah
Jiyoung memerah. Jiyoung meletakan sepiring Nasi goreng di depan Ryu, ia memilih diam tak menjawab pertanyaan Ryu.
Jiyoung memerah. Jiyoung meletakan sepiring Nasi goreng di depan Ryu, ia memilih diam tak menjawab pertanyaan Ryu.
Tak
lama kemudian Yuto dan Kanon datang. Jiyoung lalu memberi
Jatah
makan mereka. Ia lalu duduk bergabung sarapan bersama teman-temannya.
“emm
Yuto, kalau diam2 ada seseorang yg menyukaimu bagaimana??” Tanya Ryu. Mata
Jiyoung membulat.
“EHHH??!!”
Yuto kaget dgan pertanyaan Ryu.
“emm
… gk ding??” Ryu menahan sakit kakinya di injak Jiyoung. Namun hal ini membuat
Ryu cukup tahu Jiyoung benar2 menyukai
Yuto.
Selesai
sarapan Jiyoung, Yuto, dan Kanon meninggalkan ruang makan. Sedangkan Ryu
tinggal, ia sedang menikmati segelas stroberi segar. Yuto memilih membantu
Jiyoung memandikan yujiro.
“RYUU!!! Kau apakan kebunku??!!” Kanon tiba2
datang dengan sebuah pot bunga di tangannya. Bunga itu tak lagi mekar melainkan
layu dan berwarna kehitam-hitaman kena asap. Mini pants coklat yg dikenakannya
kotor karena tanah. Kaos oblong setengah transparan yg membuat tanktop kuning
yg di kenakannya terlihat. Wajah putih mulusnya ternoda warna coklat tanah.
“hhmmpptt……
hahaha…haha….. kau knapa?? Mau perang ya?” ledek Ryu.
“ih
apaan sih? Pkoknya sini ikut aku!!!” Kanon menyeret Ryu menuju kebunnya. Meski
Ryu agak ogah-ogahan ia akhirnya menurut. Sejak kecil mereka ber2 memang sering
bertengkar seperti itu. Mereka akhirny sampai di kebun. Tak ada warna hijau
khas pohon dan dedaunan. Tak ada pula warna merah mawar dan bunga-bunga lain.
Semuanya ternoda warna hitam. Ryutaro menepuk kepalanya, ia yg membuat
bunga-bunga ini seperti ini.
“lihat
bunga mawar yg kutanam sebulan lalu, skarang mati gara-gara kamu!!”
“
kamu mesti tanggung jawab, bantuin aku namem yg baru” Kanon melempar sekantung
bibit bunga mawar. Mau tak mau Ryutaro membantu Kanon menanam bunga mawar baru.
Pernah suatu hari Ryutaro tak sengaja memetik bunga-bunga di kebun ini. Kanon
marah besar, alhasil mereka bertengkar hebat. Ayah ibu mereka turun tangan
supaya mereka berbaikan kembali. Kanon sibuk membuang bunga2 yg mati. Ia juga
membersihkan tanaman-tanamannya dari noda kehitam-hitaman. Teriknya sinar
matahari membakar kulit keduanya.
“kalo
di situ udah selesai bantu aku disini” teriak Kanon sambil membawa bunga yg
layu ketempat pembuangan.
“awas!!"
Tanpa sadar sebuah lubang menanti Kanon. Brukk
ia tak merasa sakit, ia tak terjatuh ke tanah. Ia menindih tubuh Ryu, Kanon
sepertinya nyaman dgan posisiny. Tangan Ryu memeluk erat pinggang Kanon. Kini
tanganya mulai nakal, tangannya mulai turun kebawah dan meremas bokong Kanon. 1
detik, 3 detik, 5 detik.
“kau
mesum??!!!” Kanon segera bangun dan ppllaakk.
Tamparan keras mendarat di pipi chubby Ryu.
“salahmu
sendiri tak bangun-bangun, kau tahu kan aku bukan anak kecil lagi!!” Protes
Ryu, sambil mengelus pipinya yg memerah.
Kanon
pov
Aku
terus berjalan menjauhinya. Aku lalu bersembunyi di antara bunga matahari yg
cukup tinggi. Deg deg deg deg jantungku berdegup dengan kencang. Tanganku
nyeri karna menamparny dengan keras. Ia benar kami bukan anak kecil lagi. Usia
kami sudah menginjak 17th. Berkecamuk rasa bersalah padanya.
“harusnya aku tak menamparnya” gumanku. Bunga matahari yg cukup tinggi membuat
daerah di sekitarku teduh.
“aku
istirahat di sini dulu ah” aku terbaring di ata rumput2 yg hijau.
“knapa
perasaan di dadaku ini semakin aneh saja? Ryu sepertinya aku menyukaimu”.
Kanon
pov end
Hari
mulai malam matahari sudah tenggelam ke tempat peristirahatanya. Yuto, Ryu, dan
Jiyoung sedang menikmati makan malamnya. Jam sudah menunjukan pukul 7 malam
Kanon masih belum kembali. Yuto dan Jiyoung mengkhawatirkannya, sedangkan Ryu
masa bodoh. Ia masih dongkol pipinya masih merah dan nyeri. Badannya juga sakit
karna membersihkan kebun sendirian. Ia tak perduli pada Jiyoung dan Yuto yg
sedari terus menanyainya dimana Kanon. Ia tetap sibuk mengunyah makan malamnya.
“aku
pulang!!!”
“kanyonn!!
Kau dari mana saja aku mengkhawatirkanmu” Yuto langsung memeluk kanon.
“tadi
aku ketiduran, hehehe” Kanon tertawa garing.
“cepat
bersihkan badanmu, setelah itu makan” kata Jiyoung.
Ryu
yg menyadari kedatangan Kanon tetap tak perduli. Tak lama kemudian Kanon
kembali. Badannya sudah bersih, mini dress warna pink-nya di padukan dgan jeans
putih selutut. Ia segera duduk di meja makan.
“aku
sudah selesai” Ryu segera bangkit dari tempat duduknya.
“kau
mau kmana?? Kanon baru bergabung” seru Yuto.
“aku
mau kepantai” jwab ryu.
“mau
mesum ama ikan duyung ya” ledek kanon. Ryu tak perduli kakinya tetap melangkah
ke pantai.
Ryu
pov
Gadis
bodoh!! Knapa meledekku seperti itu. Kuambil kerikil di kakiku kemudian
melemparnya kelaut. Ku ulang beberapa
kali, untuk melampiaskan rasa kesalku. Setelah perasaanku cukup tenang aduk di
batu raksasa yg bentuknya menyerupai kubus. Sesekali ku ayun2kan kakiku.
Cipratan ombak membasahi kakiku. Bintang di langit bersinar cerah. Kuhempaskan
tubuhku menikmati indahnya bintang dilangit. Moodku kembali baik. Nyeri di
pipiku sudah mulai berkurang.
“gmana??
Dh nemu ikan duyungnya” bintang2 yg sedari tadi ku pandangi. Kini tertutup
wajah gadis bodoh ini. Aku kembali keposisi dudukku. Dia ikut-ikutan duduk
disampingku.
“wah
pipimu masih merah, hahaha salahmu ndiri mesum ama aku kalo mo mesum git….”
Telingaku panas aku segera bangkit dan segera meninggalkannya.
“woyy!!
Ryu mo kema….” Byurrr. Gawat Kanon
tercebur bukankah ia tak pandai berenang di laut lepas apa yg harus ku lakukan.
“ryuu…
to.. tolong” aku masih bisa mendengar teriakannya sebelum ia makin terseret ke
tengah laut. Ku putuskan ku untuk menolongnya. Aku melakukan ancang2 sebelum
melompat. Dan byurr aku akhirnya masuk kedalam air. Ku rasakan perih di kakiku,
air di sekitarku berubah menjadi merah. Kakiku mempat membentur karang memang.
Ku terus berenang mengejarnya. Segera ku seret badannya kepantai.
“kanon…
kanon… bagun” ku tepuk2 pipinnya. Sesekali ku tekan2 dadanya tapi tak ada
reaksi ia tetapp tak sadarkan diri. Apa aku harus melakukan pertolongan seperti
yg di lakukan Yuto kemarin?? Baiklah. Aku mulai memasukan udara dari mulutku.
Sekali duakali tigakali bibirnya masih terasa dingin sampai akhirnya.
“uhukk…
uhukk…” air keluar dari mulutnya. Aku bernafas lega.
“ryuu,
la.. lagi lagi kau melakukannya, kau mesum !! kau juga melakukannya 4 tahun
lalu kau menjijikan!!!” ia meninju hidungku dengan keras. Cairan merah mirip
cairan di kakiku keluar. Aku mengkhawatirkanmu bodoh. Kenapa kau selalu
bersikap seperti ini padaku. Kukepalkan tanganku keras. Kutatap matanya tajam.
“KALAU
AKU TAK MELAKUKANNYA KAU SUDAH MATI!! KEJADIAN 4 TAHUN LALU BUKANKAH KAU BILANG
AKAN MELUPAKANYA!! KAU BENAR2 BODOH!!! AKU MEMBENCIMU!!” teriakku keras tepat
di depan wajahnya. Kuseret kaki kiriku yg terluka dan pergi meninggalkannya. Ku
rasa mataku mulai berair. Aku menangis. Aku bodoh knapa menyukai gadis seperti
dia. Ya, walaupun sering bertengkar aku menyukainya sejak pertama kali aku
menciumnya 4 tahun lalu. Kanon aku membencimu!! Kau bodoh!!!.
Ryu
pov end
Kanon
pov
Dia
pergi, harusnya aku berterima kasih padanya. Ia terluka, harusnya aku
memapahnya dan mengobatinya. Air mataku mengalir deras. Darahny masih menempel
di celanaku. Gomen ryu, aku mohon jangan membenciku. Aku menyukaimu benar2
menyukaimu. Aku akan rindu saat2 kita bertengkar. Tolong jangan berhenti
menggangguku. Aku tak tahu bagaimana harus meminta maaf padamu. Kuharap kau
bisa memaafkanku.
Kanon
pov end
Hari
sudah cukup malam Kanon sudah pulang kerumah. Sedangkan Ryu belum kelihatan
batang hidungnya. Ia sedang bersiap tidur. Sebelum tidur Kanon terbiasa ke
balkon kamarnya sejenak memandang bintang di langit. Tak lama retina mata kanon
menangkap sosok Yuto menggendong Ryu. Disampingnya Jiyoung sedang sibuk
menelfon seseorang. Tapi yg menarik pandangan Kanon adalah Ryu. Matanya
mengatup rapat bibirnya pucat, hidungnya mengeluarkan darah segar. Celana jeans
coklat yg di pakainya sudah di penuhi warna merah.
Tbc
0 komentar:
Posting Komentar