ghee na chan. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Bond - Prolog [1/?]


Kaito, Sho, Kishi dan Jin besahabat sejak kecil. Mereka sering bermain bersama karena hidup bertetangga, namun semuanya berubah semenjak musim panas 7 tahun lalu. Niat ke-4nya mencari serangga berubah menjadi petaka. Sho kehilangan kesadarannya dan dibawa ke kota. Keluarga Kishi bangkrut dan harus pindah. Jin semakin menutup diri dengan menyibukan diri dengan hobinya. Tiba-tiba Sho kembali muncul dihadapan mereka namun lelaki itu tak mengenali kawannya.


***
Sore itu dipenghujung bulan Januari. Suhu udara di Jepang sedang dingin-dinginnya. Jam baru menunjukan pukul 4 namun matahari sudah bersiap ke peraduannya. Kaito berjalan pelan sembari membuka-buka kartu kecil ditangannya. Begitu pula gadis di sebelahnya. Keduanya sedang dipenghujung status anak SMP. Musim semi nanti mereka resmi menjadi anak SMA. Tentu saja Kaito memilih masuk SMA swasta sama seperti kekasihnya Himawari. Karena itulah keduanya belajar mati-matian demi ujian masuk nanti.
"hey! awas!!" tak disangka sebuah sepeda melaju kencang ke arah mereka. Dengan sigap Kaito dan Himawari menghindar namun naas pengendara sepeda itu jatuh ke tumpukan salju. Rasanya Kaito ingin sekali tertawa melihat lelaki berseragam SMA itu tapi Kaito mengurungkan niatnya. Kaito yakin hanya orang bodoh yang mengayuh sepedanya cepat dijalanan yang membeku dan licin.
"Daijoubu (kamu nggak papa)?" ucap Kaito sembari mengulurkan tangan.
"ahh arigatou (terimakasih)" Lelaki itu mengamit uluran tangan Kaito dan bangkit.
"eh" ekspresi wajah Kaito berubah drastis lelaki dihadapannya adalah lelaki yang pernah menyelamatkan nyawanya 7 tahun lalu. Wajah dan kebodohannya tak berubah. Ada banyak hal yang ingin ia ungkapkan namun percuma sangking shocknya suaranya tak keluar.
"tadi maaf ya , aku memang ceroboh" 
"iya nggak papa salah kita juga nggak fokus jalan" jawab Himawari simpel. Lelaki itu menatap wajah Kaito penuh tanya.
"Kai-kun" gadis itu menyenggol pundak lelaki itu pelan.
"Sssho-kun gogo...gomenasai" ucap Kaito   terbata.
"ah nggak papa kok, eh kok kamu tau namaku sih? kita pernah ketemu dimana?" tanya lelaki itu menyelidik. Wajah Kaito berubah menjadi merah padam Himawari dan Sho saling memandang penuh tanya.
drrtttdrttt
Ponsel lelaki itu bergetar. Spontan lelaki itu teringat pada tujuannya. Tanpa waktu lama lelaki itu pamit dan langsung mengayuh sepedanya, meninggalkan 2 sejoli itu.
"Kai-kun daijoubu?" tanya gadis itu pelan sembari mengelus pudak lelaki itu.
"Hima-chan, gomen kau pulang duluan. Aku mau ke suatu tempat dulu". Tanpa menunggu balasan dari gadisnya lelaki itu berlari kencang menerobos salju.
Hatinya berkecamuk tak karuan. Kaki jenjangnya berlari kencang menuju satu tujuan, ke tempat Kishi. Entah kapan terakhir ia berbincang dengan lelaki yang dianggapnya seperti kakakbya sendiri itu. Kecelakaan 7 tahun lalu merubah segalanya.
Musim panas 7 tahun lalu harusnya menjadi kenangan yang indah yang patut dikenang namun semuanya berubah. Harusnya ia tak memaksa Kishi , Jingu dan Sho menemaninya berburu serangga di dalam hutan. Harusnya ia menurut pada nasehat Kishi yang mengingatkannya untuk menjaga tingkahnya yang urakan. Harusnya ia tak pernah melepaskan genggaman tangan Jingu saat badai berkecamuk. Harusnya Ia menolak uluran tangan Sho yang berusaha menolongnya dan membiarkan dirinya mati karena tingkah nakalnya. Harusnya mereka ber-4 masih bisa berkumpul berbagi tawa di tempat persembunyian rahasia mereka.
Selama 7 tahun ini Kaito hidup dalam penyesalan. Setelah kecelakaan itu Sho kehilangan kesadarannya dan dibawa ke Tokyo untul pengobatan. Keluarga mereka saling menyalahkan satu sama lain sampai-sampai mereka tak di izinkan bermain bersama lagi. Tak hanya sampai disitu setahun sejak kejadian itu keluarga Kishi bangkrut dan harus pindah dari rumah lamanya. Otomatis Kaito kehilangan sosok tetangga yang paling ia sayangi itu. Keluarga Jinguji yang hidup disebelah rumahnya pun kian menutup diri. Bahkan kawannya itu semakin sibuk dengan sekolah dan hobinya dalam karate.
"hosh...hoshh..." langkah lelaki itu berhenti tepat di depan sebuah warung ramen. Kaito mengatur nafasnya sejenak sebelum masuk. Setelah hatinya dan fisiknya sudah siap Kaito buru-buru masuk dan begitu terkejutnya ia melihat Jinguji yang juga disana. Lelaki itu memasang wajah tegang seperti dirinya bahkan seragam SMA yang ia kenakan sedikit terlihat berantakan. Kaito yakin lelaki itu tergesa-gesa menuju kesini.
"Yo! Kaito lama tak bertemu" sapa Kishi bersemangat. Lelaki itu tampak ceria seperti biasanya, hanya saja seragam toko ramen yang ia kenakan membuat dirinya terlihat dewasa.
"kenapa wajahmu seperti itu, jangan-jangan kau juga mau bilang kalo Sho kembali". Kaito bertanya-tanya kenapa Kishi bisa tahu pikirannya.
"Jin-chan baru bilang begitu". Seolah tahu apa yang dipikirkan Kaito, Kishi memberinya informasi baru. Kaito menatap Jinguji seolah bertanya kebenarnya. Dan lelaki itu mengangguk meng'iyakan'.
"tapi dia tak mengenaliku".
"dia juga tak mengenaliku". Tambah Jinguji.
"kurasa ada yang salah pada kepalanya karena kejadian 7 tahun lalu". Komentar Kishi , keduanya mengangguk setuju.
Entah apa yang telah tuhan rencanakan. Namun yang pasti ke-3nya sepakat untuk mengembalikan ingatan Sho. Mungkin ini jawaban tuhan untuk memperbaiki ikatan diantar mereka yang sudah koyak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar