ghee na chan. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Please stop bully him (1)

oke sudah lama nggak update fanfic
bukannya berhenti nulis fanfic cuma kemarin pindah lapak (?)
nulis diwattpad fanfic yang kuposting ini juga udah diposting disana
monggo ini linknya : https://www.wattpad.com/story/46864094-please-stop-bully-him

sebenernya ini fanfic kpop lama saya cuma saya rubah
yang penasaran silakan cek kesini
ceritanya udah berenti lama sampe saya bener2 ninggalin fandom kpop jadinya nggk ada niatan buat lanjutin
tapi dipikir2 lagi ceritanya sayang idenya menurutku cukup bagus
jadi akhirnya aku jadiin versi barunya nihh


 Yuto Nakajima, anak dari pendiri Yayasan Hikari. Tingkahnya arogan dan semena-mena memperlakukan murid-murid SMA Hikari. Yamada Ryosuke, siswa pindahan baru. Tampan dan tak banyak bicara. Sejak hari pertamanya di SMA Hikari, sudah jadi target gencetan Yuto. Haruna, benar-benar tak tahan lagi melihat tingkah sahabat lamanya seperti itu. Yuto yg dulu selalu tersenyum dan hangat bagaikan mentari. Tingkahnya yang konyol selalu membuatnya tertawa. Tapi sejak kematian Haruka, semuanya berubah raganya masih hidup. Namun hatinya menjelma menjadi iblis tak berperasaan.

chapter 1 : Everything has Changed
 
Haruna pov

Aku sedang membantu Tamai sensei di ruang kesehatan akhir-akhir banyak siswa yg tak enak badan karna cuaca sedang buruk. Aku membantunya ketika jam istrirahat ataupun pulang sekolah. Sebenarnya Tamai Sensei tak begitu kerepotan, toh beliau sudah terbiasa melakukan ini selama bertahun-tahun, usianya sudah tak muda lagi tapi iya masih betah dengan pekerjaannya, ia wanita yg hangat aku betah berlama-lama disini. suatu hari nanti aku akan menjadi dokter atau perawat sepertinya. Tamai Sensei masuk ke ruang kesehatan, ia masuk bersama pria yg spertinya adik kelasku badanya basah kuyup ia mengigil kedinginan. Uh ini pasti kerjaan Yuto, aku tak habis pikir apa yang ada dalam pikirannya. Setiap hari pekerjaannya menyiksa siapapun yang ia pikir mengganggu . Bahkan ia hampir tak pernah masuk ke kelas.

Beruntung ia anak pendiri yayasan Hikari Gakuen ini, jika tidak ia pasti sudah di depak dari sekolah ini. Karna alasan ini pulalah tak ada yang berani melawannya. Bisa saja sang korban di depak dari sekolah ini. Padahal untuk menjadi murid SMA Hikari ini tak mudah. Kalian harus melewati ujian masuk ketat. Tiap tahun dari ribuan pendaftar hanya 200 yg bisa bersekolah disini. SMA Hikari, sebuah sekolah yg dibentuk yayasan Hikari yg memang sudah sejak lama berkencimpung di duniapendidikan. Tak hanya SMA Hikari , Yayasan Hikari juga memiliki sekolah dari tingkat SD hingga SMA ditambah beberapa tempat les yang memiliki banyak cabang dijepang.

Tringtringtring

Bel tanda istirahat telah berbunyi, aku segera memberikan baju ganti untuk anak itu. Lalu segera meletakan kain kasa ke tempatnya Setelah itu bergegas kembali menuju kelas.

"haruna" Tamai Sensei memanggilku. Aku lalu mendekat padanya, sepertinya ia akan membicrakan hal penting.

"hari ini, hari terakhir sensei disini. Sekolah memutuskan tak memiliki guru kesehatan lagi. Entah kenapa keputusan tak masuk akal seperti ini ada" wajah Tamai sensei tampak frustasi.

 "ah Sensei hanya ini berterimakasih padamu. Dan jika ada waktu main kesini, aku yakin ruangan ini akan senang jika kau datang" aku tak bisa mengucapkan sepatah katapun. Aku memeluk Sensei erat, orang yg sudah kuanggap orangtuaku sendiri mulai besok tak bisa kutemui lagi.

"tapi aku boleh sesekali main ke rumah sensei kan?" Wanita itu mengangguk lembut sambil mengelus rambutku lembut.

***

Hari berikutnya, seperti biasa aku datang ke ruang kesehatan. Dan alhasil ya, sunyi sekali tak ada seorangpun disini. Tapi aku tak perduli dengan itu. Disinilah tempatku, tempat yg selalu membuatku tenang. Aku menggeser kursi, lalu duduk. Membuka kotak bekalku.
Itadakimasu aku mengatupkan kedua tanganku berdoa, lalu mulai melahapnya. Belum masuk 3 suapan, suara gaduh membuatku terusik. Seperti ada yg jatuh didepan pintu aku, aku lalu bergegas membukannya. 

"ya ampun" pekikku terkejut. Seseorang tumbang dengan wajah babak belur.

"ne, daijoubu?" aku menepuk-nepuk pipinya pelan.

"arghh" erangnya kesakitan aku agak merasa bersalah. Aku memapahnya masuk kedalam. Lalu mulai membesihkan lukanya lalu menutupnya dengan kain kasa. Hmm biar kuingat-ingat, kalau tidak salah namanya Yamada. Dia anak kelas sebelah, kelas 2-3 baru dipindahkan sekitar 3 hari yg lalu. Sebagai anak pindahan ia cukup popular. Wajahnya memang tampan dan sedikit cantik. Aku tersenyum sendiri melihatnya. Tapi melihat kondisinya sekarang, wajahnya babak belur. Tubuhnya lemas tak berdaya, mata sayup-sayup membuka. Sedari tadi ia hanya bisa mengerang kesakitan. Setelah selesai aku membiarkannya beristirahat. Lalu membawakannya segelas teh hangat dengan beberapa potong biskut. Lalu meletaknnya di meja.

"ne, kalo udah baikan diminum ya kamu butuh sumber tenaga. Aku balik dulu kekelas"
Bel tanda pelajaran telah usai berbunyi aku bergegas menuju ruang kesehatan aku ingin melihat keadaanya sekarang. Kupercepat langkahku, akhirnya aku sampai di depan ruang kesehatan. Saat hendak membuka pintu, terdengar suara yg cukup keras.

"HEY!! Kenapa diem aja!! DASAR LEMAH" brukk terdengar sesuatu menabrak bangku. Aku bergidik 
apa yg sedang terjadi didalam. Crangg lalu suara gelas terjatuh menabrak lantai. Aku takut tapi aku tak tahan lagi.

"YUTO! HENTIKAN!" teriakku pada lelaki jakung itu. Alhasil ia menghentikan tinjuannya menuju perut Yamada. Yamada pria mungil itu, keadaanya masih seperti tadi atau mungkin bahkan lebih parah. Darah segar mengalir dari mulutnya.

"kau bahkan mengusir Tamai Sensei, hey mana Yuto yg dulu? Tolong hentikan semua ini sebelum . . . aku benar-benar membencimu" Tanpa sepatah katapun Yuto bergegas keluar dari ruangan. Yuto sebenarnya apa yg kau pikirkan. Mana Yuto yg selalu menggodaku mengataiku tak punya pacar. Yuto yang selalu besemangat bercerita lalu membuat yg lain tertawa. Tanpa sadar mataku berkaca-kaca.
Uhukuhuk Yamada kembali terbatuk. Kuseka air mataku sebelum terjatuh. Aku tak boleh terlihat cengeng. Aku membantunya bangun, Lalu mengantar Yamada pulang kerumahnya. 

Tsuzuku ~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Fatimah Azzahra mengatakan...

<3 nee-chan! Masih inget aku ngga? Fatima Aidid a.k.a Fukuda Fatima

ghee na chan mengatakan...

masih lah fatima-chan :3 gmana kabar?

Posting Komentar