ghee na chan. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Rainbirds

Rainbirds 'Sejauh apapun pergi pasti kembali'



Judul buku     : Rainbirds
Pengarang      : Clarissa Goenawan
Bahasa            : Indonesia
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit    : 2018
Halaman         : 400 halaman

“Ingatlah, Ren,  kesedihan itu sendiri tak akan menyakiti siapapun. Hal-hal yang kau lakukan ketika sedang sedihlah yang bisa menyakiti orang di sekitarmu.”


Sebuah kisah seorang adik yang sedang berusaha mengungkap misteri kematian kakaknya. Ren Ishida, seorang lelaki 24 tahun yang baru menyelesaikan proses studinya di Universitas Keio. Mendadak ia harus pergi ke sebuah kota kecil bernama Akakawa untuk menghadiri upacara kematian kakaknya sendiri , Keiko Ishida. Gadis 33 tahun itu mati terbunuh mengenaskan di kota tersebut. Keiko adalah kakak perempuan satu-satunya, namun 11 tahun lalu ia meninggalkan Tokyo dan tinggal di Akakawa. Hubungan keluarga Ishida yang tak begitu harmonis membuat Ren sangat menyayangi Keiko dan kematiannya yang tiba-tiba cukup membuatnya shock. Setelah kematian kakaknya, Ren baru sadar ia tak tahu banyak tentang kehidupan pribadinya. Setelah kepergiannya dari rumah seminggu sekali kakaknya selalu menghubunginya, tapi tak pernah sekalipun wanita itu menceritakan kehidupan barunya.

Ren memutuskan untuk tinggal sementara di Akakawa sambil membantu polisi menyelidiki kematian kakaknya. Sembari mengumpulkan informasi ia mulai bekerja di sebuah tempat les ‘Yotsuba’, tempat kakaknya bekerja dahulu. Ia juga tinggal bersama keluarga politikus terkenal di Akakawa, keluarga Katou. Keluarga induk semang kakaknya dahulu. Namun semenjak kepindahannya, seorang gadis kecil selalu muncul dalam mimpinya. Pertemuannya dengan seorang gadis muda manis dengan jemari yang menawan membuatnya dilema jantungnya berdebar namun ia adalah muridnya sendiri dan Ren masih punya Nae meskipun hubungan mereka sedang dilanda masalah. Honda teman kerjanya yang ramah itu pun tenyata memiliki kisah tersendiri dengan kakaknya dimasa lalu. Kemudian suatu hari muncul surat aborsi dari sebuah rumah sakit anak di depan kamarnya.  Satu demi satu puzzle-puzzle misteri kematian kakaknya terungkap. Sebenarnya apa yang terjadi pada malam kematian Ishida Keiko? Siapa yang membuhnya?


JJJ


Awal mula saya tertarik membeli buku ini karena saya tidak sengaja hadir dan berpartisipasi dalam workshop yang diadakan Japan Foundation bulan Februari lalu. Jadi tema workshopnya yaitu tentang karya-karya yang terispirasi dari Jepang. Kebetulan pembicaranya mbak Clarissa dan seseorang dari NaoBun project. Nah, mbak Clarissa sendiri ternyata orang Indonesia yang tinggal di singapura. Novel ‘Rainbird’ ini novel perdananya, yang ditulis dalam bahasa inggris. Tapi jangan salah meski novel perdana, novel ini sudah mendapatkan penghargaan ‘Bath Novel Award 2015’. Sepulang dari acara itu saya buru-buru ke toko buku mencari bukunya dan beruntungnya saya teman yang saya bawa ke toko buku dengan senang hati membelikannya untuk saya.

Jujur saja novel-novel tipe mistery yang gloomy seperti ini adalah favorit saya, jadi saya dapat melahap novel tebal ini dalam sehari. Hari libur saya benar-benar saya habiskan hanya untuk melahap novel ini selesai. Hal yang patut saya acungi jempol, meski penulis bukan orang Jepang atau lama tinggal di Jepang, mbak Clarissa sukses menggambarkan latar jepang dengan baik. Seperti suasana Juku atau tempat les yang dipenuhi anak-anak yang belajar, suasana kota kecil yang sunyi yang rasanya Jepang banget ataupun kebiasan mereka yang senang minum untuk merayakan sesuatu. Penggambaran masyarakat Jepang yang sedikit individualis tergambar Jelas di tokoh utama, Ren. Misalnya Ren yang sungkan menerima bantuan Honda yang belum lama dikenalnya atau sikap Ren yang kurang terbuka pada kakaknya semasa hidupnya. Padahal kakaknya adalah orang terdekatnya, namun ia masih sungkan mengungkapkan perasaanya.

Karakter Ren di novel ini rasanya juga sedikit tanggung. Mau disebut playboy tapi bagi saya dia bukan termasuk playboy. Karena ia tak mau sembarangan berkencan dengan para gadis. Mungkin para barisan mantan dan gebetannya merupakan pengaruh temannya dan masa remajanya dulu. Ohya ada 2 karakter wanita yang berambut pendek yang mucul di novel ini sempat membuatku bingung. Saya baru benar-benar yakin 2 wanita ini berbeda setelah saya membacanya ulang. Mungkin karena deskripsi fisik mereka yang mirip. Selain hal itu saya tak begitu komplain dari saya kecuali beberapa typo yang saya temui dan penjilidannya yang kurang bangus. Karena belum selesai saya baca, lemnya lepas dan jilidannya terbagi 2.

Untuk novel ‘Rainbirds’ ini saya kasih bintang 4 dari 5. Iyeyyy....

Novelnya cukup ringan untuk dibaca diwaktu senggang, dan cocok banget buat para pecinta novel misteri dan berlatar Jepang macam saya. Banyak banget pelajaran yang bisa kita ambil juga loh, terutama tentang keluarga.


Kemudian yang terakhir bagian favorit saya, ‘Rainbirds’ itu ternyata burung hujan. Mereka biasanya terbang mengerombol sebelum hujan turun. Dan kata Honda “Sejauh apapun mereka pergi mereka akan kembali”. Menurutku judul ini cocok banget sih sama novelnya hihi. Jadi minat buat baca? 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar