yay,,, fanfic YamaRiya saya udah jadi ^o^ yg mau baca silahkan
Title: Fist love spiral
Cast: Yamada ryosuke X Nishiuchi mariya
Genre: romance
Ranting: PG- 15
Author: ghee na chan
NOTE: cerita ini terinspirasi sama salah satu serial
cantik yg pernah aku baca.
Yamada ryosuke pov
Tiap istirahat siang aq
selalu ke sini, ke pagar belakang pekarangan sekolah. Tempat yg sejuk karna di
tumbuhi banyak pohon dan juga tempat dimana aq selalu bisa melihatnya. Namanya
Nishiuchi Mariya selain pintar ia juga cantik. Kadang wajah cantiknya menghias
sampul2 majalah remaja. Tak hanya aku yg mengangguminya bahkan hampir seisi
sekolah mengagguminya. Tapi yg namanya manusia tak ada yg sempurna. Kebiasaanya
memandangi bocah-bocah sd di samping sekolah kami dengan tatapan yg errrr…….
Aku tak bisa menjelaskanya dengan kata-kata. Kadang bocah-bocah sd yg sedari
tadi dipandangi merasa ketakutan. Mungkin menurut bocah-bocah itu Mariya
seperti pedofil yg siap menerkamnya. Hahaha mungkin aku satu-satunya orang yg
mengetahui kebiasan anehnya ini.
“ryosuke, kau datang??” tanyanya begitu menyadari
kedatanganku.
“seperti yg sempai lihat, ini kau pasti haus kan?” aku
lalu memberinya sebotol susu stroberi.
“arigatou ryosuke,
eerrr panggil aku mariya saja kalau di panggil sempai aku merasa tua”
“baiklah”
Ia lalu duduk di sampingku hendak meminum susu
stroberinya. ‘bugh’ sebuah bola menghantam pagar, tak lama kemudian seorang
siswa sd mengambilnya. Dengan sigap mariya menghampiri anak itu.
“adik kecil mau main sama kakak?” hanya tatapan tak
mengerti dari bocah sd itu
“mau susu stroberi??” kini bocah sd itu berlari
meninggalkanya begitu saja.
“hahahahahaa” tawaku pecah.
“ryosuke!! Jangan ngetawain
aku kayak gitu” katanya manja
“hahahaha kau di abaikan. Hahahaha” kalo ada hubunganya
dgan bocah sd ia memang selalu autis.
“ini!!! Kau yg minum saja biar tambah tinggi!” GUBRAKK
kata-katanya tadi sukses membuatku berhenti tertawa.
Ia lalu kembali mendekati pagar. Kembali mengamati
bocah-bocah sd bermain.
“Kau tahu knapa aku seperti ini?” Aku menggeleng.
“ Dulu ketika aku kelas 5, ada seseorang yg selalu membuat
jantungku berdegup cepat. Dia siswa pindahan dan Dia teman sebangku-ku,
walaupun sebangku aku jarang bicara dganny. Duduk di sampingnya saja membuatku
tak berkutik. Tapi aku benar2 bahagia walaupun hanya bisa memandanginya dari
samping. Ya dia cinta pertamaku, sampai sekarang aku belum bisa melupakannya.
Dia pasti tumbuh menjadi pria yg tampan. Walaupun aku sudah lupa wajahnya
seperti apa?? Aku benar2 konyol bukan?”
*****
Hari ini benar2 panas.
Keringat terus keluar dari pori2 kulitku. Bagaimana tidak selain cuaca yg
memang sedang panas. Aku barusaja selesai marathon mengelilingi sekolah. Kaos
olahraga yg sedang aku pakai sudah basah karena keringatku.
“ini” chii memberiku sebotol air mineral
“arigatou” aku lalu menengguknya habis.
“ini sudah jam istirahat kan?” tanyaku
“tentu, memang mau kemana?? Menemui Mariya sempai lagi”
“yup benar” aku
lalu bergegas menemuinya.
Dia disana, seperti biasa
mengamati bocah2 sd yg sedang bermain. Tapi kali ini memakai teropong. Dia
benar2 sudah gila. Aku duduk di bangku yg biasa aku duduki, sepertinya ia tak
bisa diganggu. Aku kembali meneguk air mineral yg aku bawa. Kemudian
mengeluarkan lollipop di sakuku.
“ryosuke, kemarilah aku akan menunjukan sesuatu padamu”
panggilnya, aku lalu mendekat.
“coba kau pakai ini, sini
lollipopmu aku pegang”
“apa yg akan kau tunjukan?” aku melihat sekeliling dg
teropongnya,
“kau lihat bocah sd yg
sedang bermain bola??” aku mengangguk
“mereka benar2 lucu, lihat kaki mungil mereka yg sedang
menendang-nendang bola” mendengar perkataannya tadi mendadak aku terjatuh.
“Apanya yg lucu??!!” aku lalu bangun membersihkan celanaku
yg kotor.
“ryosuke!! Lihat salah satu dari mereka mendekat, gya~~~”
mariya heboh sendiri. Dan benar saja salah satu dari mereka mendekat, dan
sekarang tepat di depan kami.
“nee-chan aku mau itu” ia menjuk lollipop di tangan
Mariya. Please Mariya jangan berikan lollipopku padanya itu lollipop terakhirku.
“ini” hal yg tak ku inginkan terjadi. Bocah sd itu
kembali ke asalnya dengan membawa lollipopku tentunya.
“Mariya” kataku memelas.
“oh ya habis ini aku olahraga tapi aku gak bwa kaos,
pinjem kaosmu ya ryosuke” ingin memarahinya sebenarnya tapi apa daya ia memintaku
dengan wajah yg benar2 manis.
“baiklah” aku lalu melepaskan kaos yg aku pakai lalu
memberikanya kepada Mariya.
“maafnya kalau bau keringat” ia menggeleng. Aku benar2
telanjang dada sekarang.
“mmm,,, ini aroma tubuh ryosuke” wajahku memerah.
“ryosuke itu apa??” tanyanya heran melihat luka bekas
operasi yg cukup besar di perutku.
“ini luka bekas operasi, waktu smp aku menglami
kecelakaan dan inilah hasinya”
“pasti sangat menyakitkan ya?” kini tangannya
mengusap-usap bekas operasiku. Wajahku memerah, Please Mariya hentikan ini.
Tangan Mariya masih trus mengusap2 bekas
lukaku ini. Aku benar tak bisa menahannya. Kini tubuhku menghimpit
tubuhnya ke pagar. Ia terlihat cukup kaget tubuhnya lemas hedak jatuh ketanah.
Dengan sigap tanganku memeluk pinggangnya dan….. Cup aku mengecup bibirnya
lembut. Tak ada perlawanan darinya, cukup lama aku menciumnya. Dan akhirnya aku
sadar, aku tak seharusnya melakukan hal ini. Aku segera mengahiri ciuman kami
menarik tanganku dari pinggangnya.
“gomenasai” aku menunduk penuh penyesalan dan berlari
kembali kekelas.
*****
Semenjak kejadian kemarin aku tak berani menemuinnya. Aku
malu padannya. Hari ini aku memilih menghabiskan jam istirahat bersama teman2
di kelas.
“yama-chan, mariya senpai mencarimu!” seru chii ketika
memasuki kelas. Mau tak mau aku menemuinya.
“ini bajumu, sankyuu ya” Mariya memamerkan deretan
giginya yg rapi.
“Ryosuke, knapa dari kemarin kau tak datang ke tempat
biasa? Aku kesepian. Besok datang ya,
aku menunggumu. Jaa~” Mariya lalu bergegas kembali ke kelasnya. Dia tak
mempermasalahkan ciuman kemarin. Aku akan minta maaf. Aku tak mennyangka dia
kesepian tanpaku. Baiklah besok aku akan menemanimu.
********
Mariya pov
Aku seperti biasa menghabiskan jam istirahat di
pekarangan sekolah memandangi bocah-bocah kecil nan imut. Ryosuke belum datang,
mungkin ia merasa bersalah atas kejadian kemarin2. Padahal kemarin aku
memintannya untuk datang. Benar-benar sepi tanpanya.
“mariya….” Seseorang memanggilku, segera kubalikan
badanku.
“Yuto-kun??!” aku sedikit kaget knapa dia disini??. Ya
pria jakung di depanku namanya Yuto. ketua osis di sekolahku, sejak sd, smp,
bahkan sma kami selalu satu sekolah.
“mana anak kelas 1 yg biasanya menemanimu?”
“entahlah, mungkin ia sudah bosan menemaniku”
“kau menyukainya??!!” aku menggeleng.
“syukurlah…”
“eehh??!!”
“bagaimana kalau kau pacaran denganku, kau dan aku sama2
populer, kita akan jadi pasangan yg serasi”
“ta…. Tapi… aku tak punya perasaan khusus pdamu” aku
cukup bingung teman kecilku menyatakan cintanya padaku. Tapi aku masih bingung
perasaanku pada Ryosuke.
“ayolah… kita sudah kenal sejak lama, aku juga bisa
menemanimu di sini tiap hari. Aku menyukaimu Mariya.” Yuto menghimpit tubuhku
dan mencengkram lenganku.
“bukankah dia bilang tak punya perasaan khusus padamu
sempai, jangan paksa dia” suara ini?? Ryosuke. Yuto akhirnya melepaskanku.
“jadi kau anak kelas satu yg lgi di gosipin itu, apa
bagusnya kamu sih. Mariya itu gk pantes ama cowok pendek kyak kamu”
“ehh… dari tadi aku penasaran, kita pernah sekelas waktu
kelas 5 sd kan? Kau juga sempat tinggal di seberang rumahku. Knapa masih kelas
1 jgan-jgan kau tak naik kelas ya” wajah Ryosuke menegang jangan-jangan semua
ucapan Yuto benar. Jangan-jangan dia.
Ryosuke pov
Semua rahasiaku terbongkar gara cowok yg badannya kayak
tiang listrik itu. Kini aku harus menceritakan semuanya pada Mariya. Aku duduk
di samping Mariya.
“Yuto benar, dulu waktu kelas 5 sd, aku dipindahkan ke
sdmu dan Yuto rumah baruku jga di sebrang rumahny. Tapi kelas 6 aku harus
pindah kembali, ayahku memang sering di pindah tugaskan. Akhirny kelas 3 smp
aku bisa tenang, tapi sebelum kembali ke kota ini aku mengalami kecelakaan.
Luka yg kuderita membutuhkan waktu setengah tahun untuk sembuh akhirnya aku
tinggal kelas.”
*****
Semenjak semua rahasiaku terbongkar, aku tak berani
menemuinya lagi. Hampir sepekan tak menemaninya seperti biasa. Hari-hari
kuhabiskan di kelas bersama teman-teman. Begitu juga hari ini, disela-sela
pergantian jam pelajaran. Aku bercanda ria dengan teman-teman.
“oii… ryosuke pulang sekolah kita karokean yak, ada
banyak gadis manis yg akan kuperkenalkan padamu” ujar ryu sambil mengeluarkan buku
bahasa inggris, mata pelajaran berikutnya.
“yama-chan, sudah punya Mariya sempai, lebih baik ajak
aku” celoteh Chii.
“aku gak ada hubungan special ama dia kok, Mariya …
Ma..riya” tiba-tiba mataku menangkap sosoknya di lantai atas gedung sekolah.
Aku bisa melihatnya dengan jelas lewat jendela, ia memakai teropong seperti
biasa. Tapi objek yg ia intai bukan bocah sd seperti biasa, Ia mengawasi
kelasku.
“chii, ryu… aku ke toilet bentar yah, kalo ada ken sensei
tolong bilangin” aku segera berlari menemuinya. Berlari secepat mungkin
menyusuri koridor sekolah. Kemudian menaiki tangga menuju atap sekolah dengan
hati2.
“hosh… hosh…. Apa yg kau lakukan di sini? Mariya!”
“a… aku kangen Ryosuke, aku juga mau mastiin kalo kamu
memang ….. cinta pertamaku” degh
“sebenarnya …..” ia menatapku lekat2, rambut coklat
ikalnya berterbangan terkena angin.
“sebenarnya, gadis kecil yg dulu duduk di sampingku slalu
membuat dadaku bergetar hebat, makanya aku jarang bicara dgannya, setelah
memasuki sma ini aku benar2 terkejut. Aku kembali bertemu gadis kecil itu. Tapi
kini ia sudah menjelma menjadi gadis yg cantik” ku tatap matanya lembut. Ku
genggam jari2 tangannya yg lentik.
“Mariya, You is my first love too” kulihat wajahnya
memerah, begitu juga wajahku. Akhirnya aku bisa mengungkapkannya.
>>>selesai<<<
0 komentar:
Posting Komentar