ghee na chan. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

[Fanfic] We Are 3 in Love (3/?)


Tittle: We Are 3 in Love
Author: Ghee Na Chan
Language: Indonesian
Cast:
·       -  Ryutaro Morimoto
·        - Kanon Fukuda
·         -Manami Oku and other
·       
Genre: Romance, General
Ranting: T         

DISCLAIMER: This fanfic pure made by me. The cast is real. But the story is 100% fiction. I just fans of Ryuuchan, Machan, and Kanon who have imagination and made this story ^^.

Sumarry: banyak hal yg sudah terjadi pada hubungan mereka, Ryutaro sepertinya tahu siapa gadis yg benar-benar dicintainya.


part 3
Malam pun tiba, Ryutaro tengah sibuk mengganti-ganti chanel tv. Bosan tak ada acara tv yg menarik. Tak ada hal yg ingin ia kerjakan malam ini. Jujur ia masih penasaran siapa itu ‘Jessse’ sebenarny. Tetapi Manami menyuruhnya tak berbuat apa-apa. Ya, yang bisa ia lakukan hanya menurut.

“nii-chan apa tak lebih baik kita memesan makanan?? Aku lapar” tiba-tiba Shintaro keluar dari kamar dan ikut duduk di sampingnya.

“tenang Mama bentar lagi pulang kok”

“Ahh aku bener-bener laper” rengek Shintaro, Ryutaro tak perduli ia masih sibuk dengan layar besar di depannya.

“onnichan, Nachan juga lapar” Natsune langsung menghambur memeluk kakak kesayanganya. Di belakangnya Manami sedang terseyum melihatnya. Tiap malam Manami memang menemani Natsune belajar.

“gimana kalo makan di restaurant sushi yg baru di buka itu denger-denger enak lho” saran Manami.

“wah boleh juga tuh jarang-jarang kan kita makan di luar sama-sama”

“uwaa Nachan mau makan sushi”

“baiklah, kita makan sushi malam ini”

“yayy!!!” teriak semua kegirangan kecuali Ryutaro tentunnya. Selama seminggu ini ia yg memegang keuangan keluarga Morimoto. Dan ia harus bersiap mencari beribu alasan kenapa uang mereka habis. Padahal nyonya Morimoto sudah mewanti-wanti untuk tidak makan di luar selama ia pergi. Tapi mau bagaimana lagi.

Shintaro, Manami, dan Natsune berjalan riang menuju restaurant sushi yg agak jauh dari rumah mereka. Ryutaro berjalan lunglai di belakang. Manami yg menyadarinya langsung mendekatinya.

“terima kasih membuatku mengeluarkan banyak uang lagi, aku membencimu” ucap Ryutaro sebal.

“ehh?? Gomen” ucap Manami menyesal, ia memperlambat langkahnya merasa bersalah. Ryutaro benar-benar puas membuat gadisnya itu memasang wajah seperti itu.

“hahaha, joudan. Machan no koto ga . . . suki desu.” Ryutaro mengecup singkat pipi kekasihnya itu. Pipi Manami memerah, ia mengerjap-ngerjap matannya tak percaya. Ryutaro lalu kabur meninggalkannya jauh di depan.

***
Kanon melempar tubuhnya ke ranjang kesayangannya. Kemudian mulai memutar-mutar tubunhny kekiri dan ke kanan. Berguling-guling kesenangan. Ini pertemuan pertamanya setelah sekian lama tak bertemu dengan Chinen. Pria mungil yg dulu selalu membuat dirinya berdebar. 

“uwaa Chinen-senpai kakkoi!! Hatsukasi desu” seru Kanon girang.
Otaknya kembali memutar memori sore tadi. Teringat kembali ketika Chinen mengantarkan pesanannya sambil tersenyum manis. Dan juga obrolan kecil mereka ketika Kanon hendak meninggalkan kedai es krim tadi. Ia benar-benar merasa beruntung hari ini.  DEG matanya membulat ketika tak sengaja melihat beberapa pigura di kamarnya. Wajahnya memerah.

“Ryuuchan, kenapa aku melupakannya?” Kanon bangkit dan duduk bersila. Kembali memandangi pigura-pigura lagi.
          3 pigura berukuran sedang itu menempel rapi di tembok kamarnya.  Pigura pertama tepat menempel dekat pintu kamarnya 3 orang anak kecil, ada dirinya, Ryutaro dan Shintaro. Kanon tersenyum melihat bayangan dirinya rambut hitam sebahunnya basah, handuk putih milik Ryutaro menggantung di lehernya. Disampingnya Shintaro sedang menangis sambil menggenggam tangannya. Ia sediri sedang tertawa dalam foto itu sedangkan Ryutaro memasang wajah polosnya. Kala itu Kanon dan Ryutaro bertengkar hebat memperebutkan ikan tangkapan mereka. Ryutaro langsung mendorongnya kesungai sedangkan Shintaro yg melihatnya langsung menangis takut sesuatu terjadi pada Kanon. Ia benar-benar rindu masa-masa itu. Saat-saat tamasya di gunung bersama keluarga Morimoto dulu. Nyonya Morimoto dan Nyonya Fukuda adalah sahabat semenjak SMA. Bahkan sampai sekarang mereka masih sering kumpul-kumpul ngobrol bersama. 
Pigura ke-2 diambil ketika upacara penerimaan siswa baru di SMP. Ryutaro dengan gagahnya memakai seragamm gakurannya sedangkan Kanon memakai seragam sailornya. Tepat di depan gedung SMP, mereka bejejer lengan Ryutaro memeluk pundaknya lembut mereka tersenyum manis menghadap kamera. Sedangkan yg terakhir diambil ketika upacara penerimaan siswa SMA mereka tampak gagah meemakai serangam mereka. mereka berjejer seperti foto sebelumnya hanya saja, ada jarak diantara mereka. raut wajah Kanon masih seceria foto sebelumnya. Tapi tidak dengan Ryutaro ia hanya memasang senyum tipis.
Harus ia akui jarak diantara mereka sempat menjauh. Hubungan mereka kembali dekat semenjak memasuki kelas 2 ini terlebih mereka sekelas dan akhirnya berpacaran.

“kenapa, aku menyukai Ryuuchan yh?? Lalu kenapa aku nggak ngomong dari dulu??” ya memang seharusnya Kanon mempunyai kesempatan memiliki Ryutaro lebih besar. Pernyataan cinta Kanon mungkin sudah sangat terlambat tapi beruntung Ryutaro masih memberinya kesempatan.

Flashback on

“ne, Kanyon mau mendengar ceritaku??” Ucap Ryutaro sambil menata bangku. Mereka berdua kebagian piket bersama. Teman-teman mereka yg lain sudah kabur pulang.

“ii yo, ayok cerita”

“etto, seseorang menyatakan cintanya padaku”

“ehh?? Terus kau jawab apa?? Kau menolaknya seperti biasa??”

“ie, aku belum menjawabnya. Aku rasa aku rasa dia boleh juga. Pulang sekolah aku akan menjawab perasaannya, apakah aku harus menjawab ‘iya’???” wajah Ryutaro diam-diam bersemu merah.

“DAME!!”

“eh??!!”

“yg boleh jadi pacar Ryuuchan itu aku!! Aku suka Ryuuchan!!”
Flasback off

“arghhh . . . .” Kanon mengacak-acak rambutnya gemas. Lalu bergegas menuju kamar mandi. Berendam di saat-saat seperti ini sangat membantu.

***

 Manami duduk manis di bangkunya.  Menikmati suasana kelas yg benar-benar masih sepi. Senyumnya merekah lebar, pagi ini Ryutaro mengantarnya sampai kesekolah. Dan Jesse jelas-jelas melihat mereka berdua. Ia benar-benar berharap Jesse menyerah.

“ohayoo Maachan” Jesse memasuki kelas dan langsung duduk di bangkunya yg persis di sebelah Manami.

“ohayo” jawab Manami agak dingin, berharap Jesse sedikit mulai sedikit membencinya.

“tadi berangkat sama pacarmu yah?? Kamu udah cerita semuanya??”

“iya dia pacarku, aku udah ngomong semuanya ke dia kok knapa??”

“ahh aku nggak yakin dia bener-bener suka kamu”

“ehhh??!!”

“normalnya dia akan meninjuku atau paling tidak memperingatkanku supaya tak mendekatimu lagi” mendadak wajah Manami memucat, benar juga perkataan Jesse tadi. Walaupun ia melarang melakukan apa-apa, sebagai pria yg mencintainya seharusnya Ryutaro bicara 4mata dengan Jesse. Dan juga Ryutaro mencintai Kanon terbukti ia tak bisa memilih diantara ia dan Kanon.

“TIDAK!!! RYUTARO MENCINTAIKU!!!” seru Manami kesal. Wajahnya memanas ia benar-benar ingin menangis di suatu tempat. Dengan cepat ia bergegas keluar dari kelas. BRUKK ia menabrak seseorang dan terjatuh.

“kau tidak apa-apa?” ternyata Ia menabrak Eiji Sensei, perawat kesehatan di Sophia gakuen. Eiji Sensei lalu membantunya bangun.

“ari . . . arigatou Sensei” ucap Manami sambil menahan tangisnya.

“kau butuh tempat yg sepi untuk mengeluarkan tangismu sepertinya, kau juga agak pucat kau begadang semalaman kan?? Ayo ikut aku” Manami pun menurut mengikuti Senseinya menuju ruang kesehatan.

***

Angin memaikan hitam rambut Ryutaro nakal. Hari ini ia ingin menyendiri. Ia memutuskan menghabiskan jam istirahatnya di atap sekolah sendirian. Pagi ini Ia bertemu dengan Jesse. Manami menyuruhnya tak melakukan apa-apa jadi Ia memutuskan tetap diam. Jahat?? Mungkin bisa dikatakan seperti itu. Entah kenapa Ryutaro juga tak ingin melakukan apa-apa pada Jesse. Jika melihat Manami tersenyum, membuatkannya bento selalu membuatnya senang. Semenjak mereka bertemu bahkan sampai sekarang, Manami jarang membuatnya benar-benar marah padannya. Manami bagaikan malaikat bagi Ryutaro, ia selalu membuatnya tersenyum dan membantunya menyelesaikan masalahnya. Tapi apakah Ia benar-benar menyukai gadis manis itu? Bahkan Ryutaro juga belum bisa menjawabnya.

“Ryuchan!!! Kenapa meninggalkanku!! Bahkan kau juga meninggalkan kotak bentomu, kau tidak makan??” Ryutaro tersenyum melihat siapa yg datang. Sifatnya benar-benar bertolak belakang dengan Manami.

“nih makan dulu bentar lagi bel masuk loh” Ryutaro lalu menerima kotak bento yg dibawa Kanon. Tapi Ia tahu Kanon juga memiliki hati yg baik.

“tapi aku mau itu” Ryutaro langsung merebut susu stoberi milik Kanon.

“Uwaa!!” teriak Kanon kaget.

“kamu makan bentoku aja” barter makan siang pun terjadi Kanon memakan bento milik Ryutaro. sedangkan Ryutaro memakan roti dan susu sroberi Kanon. walaupun sempat cekcok Kanon akhirnya menurut. Ya sejak dulu mereka selalu seperti itu.

Kanon memakan bento milik Ryutaro dengan lahap. Sesekali ia berkomentar tentang makananya. Tapi Ryutaro tak memperdulikannya sedari tadi ia terus mengunyah rotinya sambil memperhatikan Kanon. Jujur beberapa tahun lalu Ia benar-benar jatuh cinta pada gadis ini. SMP ya masa-masa pubertas mereka. Ia mulai menyukai teman kecilnya ini. Tapi kenyataan Kanon menyukai pria lain dan akhirnya berpacaran dengannya sempat membuatnya frustasi. Ya mungkin salahnya sendiri tak mengungkapkan perasaannya. Ryutaro lalu memutuskan menjauh, tapi sepertinya tuhan sudah merencanakan semuannya. Lagi-lagi mereka satu sekolah, dan sekarang mereka sekelas bahkan berpacaran. Ryutaro menyeruput susu stroberinya habis. Kanon masih memakan bentonnya yg belum habis. Sejenak Ryutaro melirik awan-awan di langit yg bergumpal-gumpal indah.
“sepertinnya aku sudah tahu siapa sebenarnya ya kusuka” ucapnya pelan.
“ehh??!”
“ahh nademonai” Ryutaro menggeleng cepat kemudian menyenderkan kepalannya di bahu Kanon sambil tersenyum.
~tsuzuku~




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

F mengatakan...

bagusss :D <33 kereeeennnn

ghee na chan mengatakan...

nyahhh arigatouu ^/\^
cepet banget bacanya ini fatima XDD

Posting Komentar