Hey,, heyy, heyyy ,,,,,
Saya bikin fanfic baru lho judulnya ‘Who Should I Choose??!’
entah bahasa inggris saya bener atau salah. Pemeran utamanya biasa si Ryuu-chan
^.^ entah kenapa lebih suka bikin fanficnya Ryuu-chan dari pada ichibanku
sendiri *lirik AriYamaChii* semenjak Ryuu-chan pergi aku makin sering mikirin
dia. Kalo liat papapic terbarunya dia jadi senyum-senyum sendiri. Setelah dia
comeback kayaknya posisi Trio Chibi bakal di gantiin sama dia dh Xp. Untuk
pairingnya biasa si Kanyon *RyuNon shipper* tapi kali ini Maa-chan ikutan juga.
Jujur aku kenal Maa-chan setelah dia Grad lho. Maa-chan lulusnya, deketan sama
skandalnya Ryuu. Meskipun baru, MaRyuu shipper nggak kalah banyak sama RyuNon
shipper lho. Mungkin banyak yg mikir nasibnya Ryuu sama Maa-chan. Mereka mesti
cuti di dunia hiburan di usia yg masih sangat muda. Walaupun udah lulus
Maa-chan janji kok bakal balik ke dunia hiburan sama kayak Ryuu yg nggak tauk bakalan
comeback kapan.
Rasanya pidato saya sudah cukup. Bagi yg mau membaca
silahkan.
Title: Who Should I Choose??!
Author: Ghee Na Chan
Language: Indonesian
Genre: General, Romance
Cast:
·
Ryutaro Morimoto (OOC)
·
Kanon Fukuda (OOC)
·
Manami Oku (OOC)
Ranting: Teenager
DISCLAIMER: Para cast benar-benar nyata. Namun jalan cerita
hanyalah fiksi. Hasil khayalan author bernama Ghee Na Chan
Summary: Ryuu bingung siapa yg harus ia pilih?? Dua gadis
manis menyatakan perasaannya. Siapa yg harus ia pilih? Kanon teman sebangku
sekaligus teman kecilnya, yg ternyata menyukainya. Atau Manami gadis dari Itali
yg kini menjadi tetangga barunynya. Ia juga masih bingung dengan perasaanya. Siapa
yg akhirnya Ryuu pilih??
“I want you…..”
“I need you….”
“I love you…..”
“atama no naka, gangan
na arête myuujiku …”
Manami tengah asyik menyanyikan lagu milik AKB48 sedangkan Ryuu
memilih duduk sambil menikmati sebotol cola. Moodnya buruk, ia ditarik paksa
menemani dua gadis ini berkaraoke ria. Padahal kalau ia bisa memilih. Ia lebih
senang tinggal dirumahnya memaikan PSP kesayangannya, atau bermain-main dengan
peliharaannya. Bukannya ia tak suka, namun 2 gadis ini sedari tadi cekcok.
Acara karokean yg sebenarnya menyenangkan berubah menjadi suram. Ryutaro
melirik gadis disampingnya, gadis yg ia kenal sejak di bangku sekolah dasar
manis, baik hati, namun sayang akhir-akhir ini sifatnya menjengkelkan. Kanon
namanya, ia kini tengah sibuk memaki nyanyian gadis yg bisa disebut rivalnya
itu. Setelah puas memandangi teman kecilnya, kini mata Ryutaro tertuju pada
gadis yg tak kalah manis dari Kanon, sedang menyanyi. Matanya bulat, pipinya
chubby, kulitnya mulus, rambutnya yg kecoklatan di curly dengan wajahnya yg
kebaratan membuat siapapun yg melihatnya menyangka dia Barbie hidup. Manami
namanya, Ryutaro biasa memanggilnya dengan sebutan ‘Mana-chan’ atau ‘Maa-chan’.
Gadis yg setengah tahun lalu menjadi tetangganya, bahkan mungkin sudah menjadi
keluarganya. Kini Ryuu sibuk mengunyah popcorn di mulutnya. Sampai akhirnya cup Kanon mengecup pipinya singkat blusssh.
“aaa…. Kanon kau mau main curang ya??!!” Seru Manami tak
terima.
“Ryuu-chan, sini” cup
Manami tak mau kalah dari Kanon.
“Ryuu-chan itu punyaku!! Kami sudah lama berteman lha
kamu??!!” cup cup Pipi Ryuu benar-benar
merah sekarang dua gadis ini mencium kedua sisi pipinya.
“Arghh…!!! CUKUPP!!”
“aku mau pulang!!!”
Brraakkk Ryuu
membanting pintu karaoke kasar.
“kamu sih”
****
Matahari pagi bersinar cerah, Ryutaro sejenak merapikan
seragamnya. Lalu ia menyisir rapi rambut hitamnya. Tak lupa ia menyemprotkan
parfum kesayangannya. Setelah mengambil tas sekolahnya ia bergegas menuju meja
makan. Dua adik kesayangannya sudah terlebih menikmati sarapan mereka. setelah
selesai menimati roti bakar stroberi miliknya, Ryuu menengguk habis segelas susu miliknya.
Kemudian bergegas keluar dari rumahnya.
“okasan itekimas” pamitnya.
Baru selangkah keluar
dari rumahnya ia mendapati Manami sedang menunggunya diteras rumahnya.
“Maa-chan??!!”
“ohayo Ryuu-chan, berangkat bareng yuk”
“ah ohayo, baiklah ikouu”
Pipi Manami bersemu merah, ia senang Ryuu tak
mempermasalahkan urusan kemarin. Mereka pun berjalan menuju stasiun bersama.
Manami benar-benar menikmati perjalanannya. Udara segar pagi hari kota Tokyo,
dan sesaknya trotoar oleh pejalan membuat jaraknya dengan pria jakung ini
sempit. Ia ingin segera menghentikan waktu, ia tak ingin berpisah dengan pria
yg sudah lama ia kagumi. Ya sekolah Ryuu dan Manami berlawanan arah mereka
harus berpisah di stasiun nanti. Padahal ia sudah memaksa ayahnya untuk
memindahkan dirinya ke sekolah Ryuu.
“sudah lama kau di depan rumahku?? Hidungmu nyampe merah tuh”
ucap Ryuu sambil menyentuh hidung mungil Manami. Kini wajah Manami ikut memerah. Ryutaro tersenyum
puas, ia suka Manami sedang tersipu. Jujur saja ia benar-benar ingin mencubit
pipi Manami gemas.
“ah, aku buatin bekal buat Ryuu lho, moga suka” ucap Manami
sambil memberikan kotak bento yg bungkus kain.
“ah sankyuu ne, pasti kumakan sampe abis” seru Ryuu senang.
****
Tingtong bel tanda istirahat berbunyi. Beberapa
siswa keluar menuju katin. Untuk memberi makancacing-cacing diperut mereka
tentunya. Ryutaro mengeluarkan kotak makan berwarna kuning dari Manami. Kagum??
Mungkin itu yg sedang dirasakan Ryuu. Nasi putih berbentuk hati, 3 potong telur
gulung dan beberapa potong ayam karage , sosis serta beberapa sayuran memenuhi
kotak makan itu. Kemudian ia mengeluarkan sumpit yg sudah disiapkan Manami.
“Itadakimas”
Pertama Ryutaro memasukan potongan telur gulung kedalam
mulutnya. Pelan-pelan ia mulai mengunyahnya.
“oishhii….” Ucapnya kagum.
“ahhh, kau bawa bekal Ryuu??” seru Kanon yg baru kembali
dari kantin.
“dari Maa-chan” Kanon memanas ia cemburu.
“ehh??!! Machhan??!! Dia bule yg cantik itu ya? Kalian
pacaran?” Juri yg juga baru dari kantin ikut-ikutan nimbrung.
“ahh, nggak kok Cuma temen”
“kenalin ke aku dong, nyobain dong bento buatan dia”
“oishii..” seru Juri kagum.
“ehh??!! Bule kayak dia mah nggak bisa masak paling
dibikinin emaknya” ledek Kanon tak terima.
“dasar sirik aja, sama masakan cewek cantik” umpat Juri
kesal, Ryuu hanya bisa tertawa melihat dua temannya itu. Kreek Kanon merobek bungkus rotinya kasar. Kemudian memasukannya bulat-bulat
kemulutnya. Dengan susah payah ia mengunyah roti melon miliknya. Sebal??
Cemburu?? Ya itu yg sedang Kanon rasakan. Walaupun sejak SD bersama, Ryuu tak
pernah makan bento buatannya. Ya mungkin itu kesalahan Kanon sendiri, dalam
memasak nilai Kanon nol besar. Semenjak ia hampir membuat rumahnya terbakar
karna iseng memasak semasa SMP ia sudah tak ada niat menghabiskan waktu di
dapur lagi. Diam-diam Ryutaro tersenyum
melihat wajah kesal Kanon.
‘kau cantik kalo lagi
marah’ batinnya
****
Ting tong
Kanon memencet bel rumah keluarga Morimoto. Senyum sumringah
menghias wajahnya. Setengah jam lalu Ryutaro menelponnya, ia bilang Kanon harus
segera kerumahnya. Menyelesaikan tugas kelompok yg masih memerlukan perombakan
sana sini. Ceklekk pintu akhirnya
terbuka mahluk cantik yg paling ia benci menampakan dirinya. Kanon memajukan
beberapa centi bibirnya. Manami sepertinya puas meliahat ekspresi rivalnya itu.
“ahh, Kanyon-chan irasshaimase!!”
sambut Manami yg memakai celemek sok ramah. Kanon yg sebal langsung menerobos
masuk tak perduli seorang Manami Oku yg sedang tersenyum mengejeknya.
“ahh Kanyonn-chan sudah lama kau tak main kesini” sambut
nyonya Morimoto ramah. Kanon hanya bisa tertawa kecil. Sejak kecil memang
sering main kesini. Semenjak masuk SMA ia kali pertama kembali manginjakan
kakinya di rumah ini.
“Kanyon kochi!” seru Ryu menyuruhnya segera masuk kedalam
kamarnya. Kanon menurut, wajahnya diam-diam bersemu merah.
“maaf ya jadinya di kamarku, ruang tengah lagi rame sh. Gak
papa ya?” Tanya Ryu khawatir. Jujur saja ia merasa tak enak membawa kawan
kecilnya kedalam kamarnya yg sedikit berantakan. Tapi apa daya, ada Shin,
Natsune serta manami di ruang tengah.
“gak papa kok. Lagian si Juri sama Aoi juga dateng kan?”
pertanyaan Kanon membuat Ryu menelah ludahnya pelan. Ia merasa bersalah, ia
lupa memberi tahu bahwa 2 kawannya yg lain tak bisa datang.
“ano . . . sebenarnya, mereka gak dateng. Tauk tuh ada acara
katanya” seketika mata Kanon membulat wajahnya memerah. Ryutaro tahu apa yg
sedang dirasakan Kanon, karna jujur saja ia juga merasakannya. Ehh?? Tunggu apa
maksud perasaan ini. Ryutaro bingung sendiri. Ia segera membuang perasaan itu
jauh-jauh dan mencoba bersikap biasa.
“dorrr, kok diem sh” Ryutaro mencoba memecah suasana.
“hehehe” Kanon hanya bisa tertawa. Tawa yg di paksakan
Ryutaro tahu itu.
“Kanyon jangan gitu dong, kmu kesini kan mau ngerjain tugas.
Jadi biasa aja ok, aku nggak bakal ngapa-ngapain kmu kok. Lagian kan kita
temenan sejak kecil, kok jadi kaku gini sh suasananya. Mana Kanyon yg cerewet” Ryutaro
mencubit pipi kawannya sebal. Raut wajah Kanon mulai berubah, sepertinya ia
dapat menyerap kata-kata Ryutaro tadi.
“yoshh, kita mau mulai dari mana??” Kanon mulai sibuk
menyiapkan peralatan mereka.
“ini data punyaku, Juri sama Aoi, kita tinggal ngedit jadi
satu” Ryutaro menyerahkan 3 buah flashdisk.
“tapi bukannya kita harus menulis laporan ini pake bahasa
inggris ya?”
“tenang, ada manami oku disini” Seru Manami yg ternyata
sedari tadi sudah stand by di belakang pintu. Raut wajah Kanon berubah masam
sedangkan Ryuu sedikit terkikih melihat 2 gadis ini.
“oke, Kanyon kita membutuhkan Maa-chan demi tugas kita mau
tak mau. Kau harus bersikap baik padannya sampai tugas kita selesai.” ucap
Ryutaro, Manami terlihat benar-benar puas. Sedangkan Kanon? yah, moodnya
mendadak memburuk namun ia segera membuang itu jauh-jauh. Ia tak mau mendapat
hukuman dari gurunya yg super killer.
Mereka pun mulai mengerjakan tugas mereka. kehadiran manami
benar-benar sangat membantu. Hanya saja sesekali Kanon dan Manami terlibat
cekcok. Nyonya Morimoto juga membawakan mereka segelas jus stroberi segar
ditambah kue buatannya, dan beberapa cemilan
untuk mengganjal perut mereka. malam semakin larut, mereka akhirnya
dapat menyelesaikan pekerjaan mereka.
“yatta, semuanya selesai tinggal dikumpulin dh” seru kanon
puas.
“hahaha iya, makasih yh Kanyon yg udah datang kesini,
makasih juga buat Maa-chan yg udah mo bantuin” ucap Ryutaro tulus.
“ah santai aja kali Ryuu ini kan tugasku juga” ucap Kanon
menepuk tangan Ryuu kemudian menggenggamnya erat. Ryutaro tahu kawannya ini sedang
mencoba memanas-manasi rivalnya ini.
“Ryuu kan calon pacar aku jadi aku bantuin lah” Manami tak
mau kalah langsung memeluk lengan Ryuu mesra.
degdegdegdeg
“anoo . . . “ Ryuu menjauhkan kedua tangan gadis ini
darinya.
“sepertinya aku tak bisa memilih di antara kalian berdua”
“Kanyon kau sobatku sejak kecil, dan Machan kau mungkin
sudah ku anggap saudaraku sendiri. Kalian terlalu berharga bagiku” ucap Ryuu
serius menatap 2 gadis ini. Kemudian ia bangkit dan segera berdiri di depan 2
gadis ini.
“Gomenasai . . .” Ryuu membungkukan badannya.
“kalo bneran Ryuu nggak bisa milih diantara kita, gimana
kalo jadiin kita berdua pacar” usul Manami membuat 2 mahluk lainnya kaget. Mendadak
suasana menjadi sepi. Ketiganya sibuk berangan-angan jikat semua itu terjadi. Kanon
tak habis pikir dengan ide gila itu. Mana mungkin ia berbagi kekasih. Namun ia
ingin memiliki Ryutaro. Sudah cukup lama Kanon memendam perasaan ini, ia tak
mau semuannya sia-sia. Manami merasa bersalah memberi usul yg mungkin bisa
dibilang masuk akal.
“sebenernya sh gk rela, aku suka Ryuu-chan aku mau dya jadi
miliku. Tapi daripada nggak. Gimana kalo kita cobain dulu” Ucapan Kanon
mencairkan suasana. Ryutaro berpikir keras. Ia masih belum bisa membayangkan
apa yg akan terjadi nanti, jika dia menjawab ‘Ya’. Manami dan Kanon benar-benar
menantikan jawaban Ryutaro.
“tapi kalian jangan berantem ya, aku bête kalo liat kalian
berantem”
“berarti mau dong??” Ryutaro mengangguk.
“yay,, kita sayang Ryuuchan”
~Owari~
sebenernya aku kurang sreg sama endingnya. Rencana awal
sebenernya Chii mau tak masukin. Trus Ryuu bakal lebih milih Chii(ChiiTaro
lovers). Tapi rasanya aneh aja Chii kan cowok (=w=)a . bisa aja sih Chii tak
jadiin cewek, tapi nggak deh. Dan akhirnya saya putuskan mereka terlibat cinta
segitiga yg resmi. Dari pada salah satu dari mereka akhirnya tersingkir dan
sakit hati. Rencananya aku mau buat sekuelnya dan fanficnya bakal jadi cerita
bersambung. Udah nemu judul juga, malah aku dah nyiapin gambar covernya.
tinggal nunggu waktu yg tepat buat bikinnya.
0 komentar:
Posting Komentar